Jisung berdiri tanpa bisa menahan senyum barang sedetikpun. Jari mungil itu kini sudah berhias sebuah cincin sederhana namun memiliki makna begitu dalam.
Tentu saja Jisung tahu karena Minho sendiri yang menceritakan asal usul cincin berhias ukiran bunga daisy tersebut.
Riuh tepuk tangan terdengar menggema pada ruangan serba putih ini, namun tak terasa mengganggu sama sekali.
"Nenek di atas sana pasti merasa kesal karena aku baru memberikan cincin ini padamu sekarang." Minho berbisik pelan, masih berdiri gagah di hadapan Jisung.
Sebuah senyum meneduhkan terulas, "Tidak Minho, beliau pasti merasa sangat bangga karena mempunyai cucu sepertimu."
Sedikit percaya diri, Minho anggukkan kepala.
Sang nenek memang sudah berpulang beberapa bulan yang lalu, Minho tentu sudah bisa mengiklaskannya meski terasa berat di awal. Kehilangan sosok yang sudah menjaganya selama beberapa tahun bukanlah hal yang mudah.
Namun, Minho juga sadar, jika hidup memanglah tentang kehilangan dan pastinya, diiringi dengan sebuah pertemuan.
Minho kehilangan keluarga tapi di sisi lain ia bisa bertemu dengan sosok manis di hadapannya, pemuda berpipi gembil yang akan ia ajak untuk membentuk sebuah keluarga kecil impian mereka kelak.
Keputusan Minho untuk tak menyerah memang sudah tepat. Karena bagaimanapun, akhir indah juga harapan baru menantinya di tempat bernama masa depan.
Sesuai arahan pendeta, Minho dekatkan wajah pada ke hadapan Jisung, tangan yang bebas bergerak untuk meremat pinggang ramping tersebut. Sedikit lagi bilah mereka bertubrukan, Minho menghentikan gerakan sejenak, hanya untuk mengucapkan kalimat yang tak akan pernah bosan terlontar dari bibirnya.
"Aku mencintaimu Ji."
Tak membiarkan kesempatan untuk yang lebih muda menjawab, Minho seketika membungkam bilah ranum yang hari ini terlihat sedikit mengkilat akibat polesan make up.
Jisung mengalungkan tangan pada leher sang suami, mencuri kesempatan untuk membalas ucapan Minho tadi di sela ciuman mereka.
"Aku juga mencintaimu, Minho."
Cincin di jemari Jisung bersinar kecil, tak ada yang menyadari bahkan kedua mempelai yang kini tengah bertukar pangut di hadapan puluhan orang.
Satu mitos yang bahkan sampai sekarang tak nenek Minho ceritakan-
Bahwa saat seseorang mengenakan cincin daisy tersebut di hari pernikahannya, maka mereka akan terikat satu sama lain sampai hembusan nafas terakhir.
Semoga saja hal itu bisa berlaku bagi Minho dan Jisung.
Karena di hari pernikahan ini, mereka terlihat begitu bahagia.
FIN
Fix ini gaje, tapi it's oke, setidaknya mules lebah udah ilang ~v( ̄∇ ̄)v
Daisy pasti gak sesuai sama ekspetasi awal kalian, huhuhu maafkan diri ini (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')
Tertanda, 20/11/2020
Bee, kampret nanti sekul (ノ_-;)…
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi; Flower Me [Minsung] ✔
Fanfiction⌗Antologi; Flower Me Menghadirkan antologi fanfiction dengan empat judul berbeda. •──────── f l o w e r m e ─────────• Yang bisa Jisung lakukan hanya berharap pada keajaiban dandelion. ↬dandelion. Minho belajar membuat origami kertas supaya pemuda...