[10] 🍀Harapan Di Tengah Keputusasaan

889 215 9
                                    

Minho berjalan gontai menuju satu satunya tempat yang bisa ia pikirkan. Jujur saja, selama dosen mengajar juga menerangkan materi di depan kelas, Minho sama sekali tak bisa fokus. Pakaian tebal yang ia kenakan bahkan tak bisa menghangatkan hatinya yang terasa mendingin setelah kepergian Jisung. Sudah terhitung hampir satu minggu Minho menjalani harinya dalam ksendirian, sama seperti dulu.

Karena pandangan yang tak fokus sebab kepalanya dipenuhi berbagai hal, Minho secara tak sadar sudah menggumamkan nama Jisung sejak tadi, bertanya tanya dimanakah hantu menggemaskan itu sekarang berada.

"Han Jisung kau dimana?"

Srett...

Minho limbung ke samping, tubuhnya hampir terjatuh di atas kerasnya lantai jika saja keseimbangan menghilang, tiba tiba saja seseorang menarik lengan Minho, membuat pemuda tampan tersebut tersentak kaget.

Dan Minho merasa lebih terkejut begitu melihat sosok yang tengah berdiri di hadapannya, lengkap dengan wajah tegang juga tangan yang mencengkram erat pergelangan Minho.

"Apa kau tadi mengatakan Han Jisung?"

Kening Minho menyerngit lalu di detik berikutnya pemuda tampan itu seketika menganggukkan kepala.

Pinky terdiam selama beberapa detik. Sungguh, Minho sangat tak mengerti dengan gadis manis di hadapannya.

Semenjak pesan yang ia kirim di hari itu, Pinky sama sekali tak menampakkan wajahnya lagi, bahkan mahasiswi tersebut tak terlihat di area taman buatan kampus, membuat Minho sempat melupakan kehadirannya yang pernah mampir ke hidup Minho meski hanya sesaat.

Sosok berambut gelombang itu lantas segera meraih ponsel yang ia letakkan pada tas kecil berwarna coklat miliknya, benda persegi panjang itu ia utak atik sebentar sebelum akhirnya mengarahkan layarnya ke hadapan Minho.

"Apa dia yang kau maksud?"

Minho terlihat semakin keheranan, di dalam sana memang terlihat sosok Jisung yang selama seminggu ini ia cari.

Bibirnya tersenyum lebar dengan pipi mengembung lucu dan beberapa noda cream kue di wajah, membuat Minho yakin jika foto tersebut diambil saat Jisung merayakan ulang tahun.

"Iya. Ada apa?" tanya Minho begiu menyadari gelagat aneh Pinky.

Gadis tersebut terlihat menelan ludahnya dengan susah payah, sebelum akhirnya perlahan melepaskan cekalan lalu memandang Minho dengan wajah sendu.

Pinky sebenarnya ragu apakah ia akan menceritakannya pada Minho atau tidak, namun sungguh, gadis tersebut sudah putus asa sekarang.

"Ikutlah denganku."


━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
b a b y  b r e a t h
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Pinky mendudukkan dirinya di pinggir air mancur yang terdapat di taman belakang kampus, tentu saja dengan Minho yang setia mengekor.

Wajahnya ia usap perlahan, menandakan betapa lelah Pinky selama ini.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa kau kenal dengan Jisung?" Minho yang sudah merasa amat penasaran berinisiatif untuk melontarkan pertanyaan terlebih dahulu.

"Han Jisung, dia sepupuku."

Percayalah, untuk pertama kalinya Minho menampilkan raut wajah bodoh seperti ini.

Pinky tak terlalu menanggapi keterkejutan Minho, lebih memilih untuk kembali melanjutkan kisahnya.

"Dia mengalami kecelakaan bulan lalu dan hingga sekarang keadaannya masih koma."

Antologi; Flower Me [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang