[10] 🌸Perpustakaan Sekolah

995 217 18
                                    

Hari ini Jisung juga Minho kembali bersekolah seperti biasa. Meski mendapat pandangan juga beberapa lirikan dari siswa lain, Minho masih memilih untuk acuh dan segera membawa langkah menuju kelas.

Saat memasuki ruangan tersebut, maniknya menangkap sosok pemuda berkulit pucat dengan rambu blondenya tengah menumpukan kepala di atas meja dengan mata terpejam, sibuk melanjutkan tidur yang tertunda karena harus berangkat ke tempat ini.

Minho tentu tak peduli jika yang lebih tua akan marah nanti, setelah melempar tas ke atas kursi, Minho segera menepuk punggung Chan dengan keras dari belakang.

Dan benar saja, pemuda Bang itu seketika terlonjak kaget dengan wajah konyolnya. Pandangan segera dilemparkan ke arah Minho, mata indah itu memicing mengutarakan ketidaksukaannya atas keberadaan yang lebih muda.

"Baru saja selesai diskors dan bisa bisanya kau mengangguku."

Minho terkekeh pelan, lelaki kelahiran Oktober itu terlihat lebih cerah dari biasanya, membuat Chan mengerutkan kening bingung.

"Apa kau terbentur tiang rambu rambu di jalan?"

Minho masih mempertahankan senyum anehnya.

"Tidak."

Baiklah, Chan mulai merasa takut saat ini.

"Lalu apa yang terjadi? Hey bodoh berhentilah mengulas senyum mengerikan itu."

Minho yang semula menyisir keadaan kelas menggunakan pandangannya seketika mengalihkan objek pengelihatan, menatap tepat ke wajah Chan yang ada di depannya.

"Aku sedang jatuh cinta." begitu mudah untuk mengakui.

Chan terlihat cukup bingung, pasalnya selama sebulan ini, Minho tak pernah menunjukkan tanda ketertarikan pada seseorang.

"Benarkah? Siapa?"

Minho terlihat lebih antusias, tubuh dicondongkan ke depan supaya Chan bisa mendengar ucapannya lebih jelas.

"Han Jisung, bagaimana menurutmu?"

Dan ya, seperti yang diduga, Chan mengeluarkan ekspresi terkejut terlalu berlebihan.

"Kau gila!?"

Bagaimana mungkin Minho menyukai sosok yang sudah merundungnya selama ini? Apakah Minho seorang masokis?

"Tidak, aku memang sudah menyukainya saat pertama kali bertemu."

Oh ayolah, Chan bahkan tak tahu harus bereaksi seperti apa. Pasalnya Minho adalah sosok yang dekat dengannya karena mereka berada dalam satu kelompok saat masa MPLS berlangsung. Minho bahkan bercerita tentang kejadian SMP dimana dirinya menjadi pentolan sekolah.

Kisah tentang permusuhannya dengan Jisung pun Chan ketahui, lalu bagaimana mungkin Minho melewatkan hal sepenting itu?

Pemuda Lee itu menyukai Jisung saat pertama kali bertemu? Sungguh informasi besar yang dengan sialannya justru dirahasiakan oleh pemuda tersebut.

Selesai dengan keterkejutannya, Chan lalu kembali membuka suara.

"Menurutku tak masalah, itu urusan kalian."

Minho tersenyum tipis, "Terimakasih, Chan."



━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
r a f l e s i a
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━



Ponsel Jisung yang disetel dalam mode getar seketika membangunkan si manis dari tidurnya kala sebuah panggilan masuk ke dalam benda pipih tersebut.

Antologi; Flower Me [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang