[03] 🍀Kejahilan Di Malam Hari

935 223 29
                                    

Pemuda tampan dengan rahang tegas tersebut tengah duduk di tepi jendela yang berisi space layaknya sebuah kasur kecil. Sebuah kacamata bulat dengan frame tipis di sisinya bertengger pada hidung bangir tersebut. Manik yang terhalang kaca baca itu bergerak konsisten dari kiri ke kanan guna membaca kalimat demi kalimat yang tertera dalam buku ekonomi miliknya.

 Manik yang terhalang kaca baca itu bergerak konsisten dari kiri ke kanan guna membaca kalimat demi kalimat yang tertera dalam buku ekonomi miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu jam Minho berada pada posisi tersebut tanpa beranjak sedikitpun dan kini ia mulai merasan lelah.

Setelah banyaknya materi yang masuk ke kepala, Minho pada akhirnya memilih untuk melepaskan kaca mata tersebut, menyisir poninya ke belakang sebelum akhirnya mengalihkan pandangan ke arah jendela luar.

Kondominium Minho terletak pada lantai dua sehingga ia masih bisa melihat dengan jelas bagaimana keadaan di bawah sana. Beruntungnya kamar Minho berhadapan langsung dengan taman yang disediakan di sisi gedung ini, membuat ia dengan mudah dapat mengamati sosok hantu menyebalkan yang tengah bermain di bawah sana.

Sesosok arwah anak gadis kecil nampak tertawa riang begitu bermain –entah apapun itu- dengan Jisung. Namanya Gabriel, hantu yang menempati lantai atas gedung ini.

Minho tak tahu pasti, ia tak pernah bertemu langsung dengan Gabriel, hanya mendengar sedikit ceritanya dari Jisung.

Arwah yang Minho yakini akan terlihat manis jika saja masih hidup tersebut terlihat begitu riang, sangat ringan dalam mengahapi kondisinya kini, mampu menghasilkan sebuah senyum tipis pada bibir Minho.

Padahal Jisung tengah berada di antara dua dunia, arwahnya terjebak pada dunia manusia namun ia sudah bukan bagian dari tempat ini lagi. Begitu menyedihkan, tapi sepertinya Jisung tak terlihat terganggu.

Begitu merasa pergerakan asam lambung di dalam perutnya, Minho seketika beranjak menuju rak buku yang ada di dalam kamar guna meletakkan buku pelajaran, sebelum akhirnya meneggelamkan diri pada kegiatan memasak di dapur.

━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
b a b y  b r e a t h
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━


"Han."

Malam harinya Minho memanggil manggil sosok Jisung yang tak terlihat sejak sore. Selepas dirinya mandi, Minho sudah mendapati tempat ini kosong melompong, entah kemana perginya hantu nakal itu.

"Baa!"

"Aku tak akan terkejut Ji." Minho dongkakkan kepala, menatap Jisung yang muncul dari langit langit kamar.

Jisung memasang wajah cemberut yang menggemaskan, -astaga kenapa pula hantu itu suka sekali memberengut?- sebelum akhirnya melayang dan duduk di sebelah Minho.

"Ada apa memanggilku?" tanya Jisung dengan nada kesal karena tadi dia sedang asik bermain di tempat Gabriel.

Tanpa menjawab pertanyaan Jisung, Minho segera merebahkan diri si atas tempat tidur sempit miliknya, tentu saja setelah menarik tangan Jisung untuk ikut terjatuh bersamanya.

Antologi; Flower Me [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang