🍀Epilog

1.2K 218 42
                                    

Jisung menarik nafasnya dalam guna menghirup aroma musim semi yang terasa begitu menyegarkan. Bunga bunga di taman belakang kampus sedang berlomba untuk bermekaran, menunjukkan jika mereka lah yang paling indah.

Wajar saja Minho menyukai tempat ini, karena Jisung juga merasa begitu.

Pohon cherry tempatnya menyandar kini mulai menunjukkan kucup kucup daun, namun sedikit sulit untuk mekar mengingat usia pohon ini yang tak lagi muda. Bibir ranum tersebut terkekeh pelan begitu mengingat kejahilan demi kejahilan yang ia lakukan pada Minho saat dirinya masih menjadi hantu.

Tanggannya bergerak untuk mengusap botol kecil -yang dibeli saat ke taman bermain- pemberian Minho dulu yang sering ia bawa kemana mana, sedikit merepotkan tapi Jisung tak masalah. Entahlah, Jisung juga tak mengerti kenapa benda tersebut bisa muncul di atas nakas begitu dirinya tersadar dari koma. Tapi, Jisung tentu sangat mensyukuri hal tersebut.

Pernah suatu hari dengan iseng Jisung membuka tutup botol tersebut lalu membaca secarik kertas di dalam sana –karena ia ingat Minho sempat menulis sesuatu sebelum membeli benda tersebut- dan tulisan di dalam sana mampu membuat senyum Jisung merekah dalam waktu yang sama.

Aku menyayangimu, Han Jisung.

-LMH

Di tengah kenangan manis yang terputar, dari sebelah Jisung muncul sebuah bucket bunga baby breath yang terlihat masih segar. Jisung segera mendongkakkan kepala sembari mengulas senyum manis begitu menyadari eksistensi dari sosok yang sudah ia tunggu sejak tadi.

 Jisung segera mendongkakkan kepala sembari mengulas senyum manis begitu menyadari eksistensi dari sosok yang sudah ia tunggu sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau datang lebih cepat dariku." Minho muncul dari balik pohon. Darimana dan kapan datangnya pemuda itu? Entah karena keasikan melamun atau hal lain, Jisung tak melihat saat Minho datang tadi.

Jisung menerima bucket kecil bunga tersebut.

"Darimana saja?"

Minho memilih untuk mendudukkan diri di sebelah Jisung sebelum menjawab pertanyaan tersebut, "Dosen tadi memintaku untuk membantu membawa tugas ke dalam ruangannya."

Jisung anggukkan kepala paham. Para dosen memang sering melakukan hal tersebut, mereka hanya tak ingin terbebani karena pekerjaan sepele seperti itu.

Secara perlahan, Minho merogoh saku celana lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

"Ji."

Jisung menoleh, seketika itu pula dirinya merasa terkejut begitu Minho melingkarkan tangan pada lehernya tanpa aba aba.

Jisung masih mencoba memproses apa yang tengah terjadi sedangkan Minho segera menjauhkan diri sembari tersenyum tipis.

Merasa ada hal aneh di sekitar leher, Jisung pun meraba daerah tersebut kemudian tersentak kecil begitu tangan mungilnya menyentuh sesuatu yang keras.

"Kalung?"

Minho mengangguk mantap, terlihat menarik sesuatu dari balik leher kaos yang ia kenakan.

Antologi; Flower Me [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang