Setelah sukses membuat orang terkesima, Minho akhirnya turun dari panggung diikuti dengan riuh tepuk tangan. Pemuda itu hanya melemparkan senyum kepada siswa siswi lain yang memuji penampilannya tadi, Minho ingin cepat cepat menemui sosok pemuda dengan paras menyerupai seekor tupai.
Jisung masih berdiri di tempat yang sama, namun bedanya kali ini, ekspresi tersebut terlihat memberengut lucu.
Hey Jisung tengah kesal okay dan Minho justru tertawa karena hal itu.
Menyebalkan!
"Kenapa kau tak mengatakan sejak awal jika kau akan tampil?" Jisung bertanya dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada, memandang tak bersahabat ke arah Minho.
Pemuda kelahiran Oktober itu sontak tak bisa menahan rasa gemasnya, tanpa diminta, tangan tersebut bergerak untuk mencubiti pipi lumer yang lebih muda.
Tentu saja dihadiahi dengan seruan protes dan berakhir dengan Jisung yang semakin kesal, lihat saja, Jisung akan mendiami Minho sampai acara ini selesai.
━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
d a i s y
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Pada kenyataannya, Jisung tak bisa melakukan hal tersebut. Bahkan tak lama setelahnya, Jisung lah yang membuka percakapan terlebih dahulu.
Semua acara pentas seni sudah selesai, mereka yang tampil di atas sana terlihat begitu menakjubkan, permainan musik, bernyanyi dan bahkan dance, tak ada satupun penampilan yang mengecewakan.
Penonton merasa begitu puas.
Dan sayang sekali acara ini harus segera berakhir dalam hitungan jam.
Masih ada sekitar lima belas menit sebelum kembang api pertama dinyalakan, karena tak ada kegiatan lain, pada akhirnya Minho menyarankan untuk menunggu di taman belakang sekolah, Jisung tentu mengiyakan, lagipula tak ada alasan untuk menolak bukan?
Ya kecuali jika tempat itu cukup gelap karena letaknya cukup jauh dari lapangan. Namun tenang saja, sinar rembulan di atas sana cukup menerangi bumi di bawahnya.
Err...bukan hanya Minho dan Jisung yang datang ke sini, banyak juga pasangan lain, sengaja menepi dari keramaian supaya bisa menghabiskan waktu dengan lebih leluasa, sama seperti niatan Minho pada awalnya.
Helaan nafas terdengar, rencana Minho terancam gagal.
Ah tapi peduli setan, ia sudah melangkah sejauh ini.
Minho lantas mengeluarkan sebuah kembang api kecil yang dapat dipegang, menyerahkan beberapa ke Jisung yang memasang wajah terkejut. Darimana Minho mendapatkannya?
"Aku sudah menyiapkannya." Minho berseru bangga sembari mengeluarkan sebuah korek api dari tas selempang yang ia kenakan sejak awal.
Meski awalnya kebingungan namun pada akhirnya Jisung tetap menikmati acara kecil kecilan yang ia lakukan bersama Minho, tak memperdulikan pasangan lain yang ada di taman tersebut,.
Dua kembang api masing masing berada di genggaman Jisung, sumbunya disulut menimbulkan percikan percikan api yang terlihat indah. Jisung terlihat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi; Flower Me [Minsung] ✔
Fanfiction⌗Antologi; Flower Me Menghadirkan antologi fanfiction dengan empat judul berbeda. •──────── f l o w e r m e ─────────• Yang bisa Jisung lakukan hanya berharap pada keajaiban dandelion. ↬dandelion. Minho belajar membuat origami kertas supaya pemuda...