Minho terbangun pagi ini dan untuk pertama kalinya setelah beberapa pekan belakangan, pemuda berhidung bangir itu merasa kondominiumnya lebih sepi dari biasa, kesunyian ini membuat Minho merasa was was.
Lelaki kelahiran Oktober tersebut lantas menyibak selimut yang semula menutupi tubuh tegapnya sebelum akhirnya mengenakan sendal rumahan lalu berjalan menuju lantai bawah guna membilas tubuh, seperti biasa.
"Minho aku lapar."
Minho sontak menghentikan langkah pada anak tangga terakhir, kepalanya menoleh ke ruang tengah namun sayang tak ada siapapun di sana.
Menghela nafas perlahan, Minho mencoba untuk menepis segala pikiran buruk yang mendadak datang dengan sendirinya.
Mungkin Jisung sedang bermain dengan Gabriel.
Sebuah opini yang coba ia yakini.
Tak ingin terlambat untuk mengikuti kelas siang, lelaki tampan itu langsung masuk ke dalam kamar mandi guna membasuh tubuh lelahnya.
Beberapa menit kemudian Minho sudah keluar dari toilet dengan keadaan lebih segar juga pakaian rapi melekat pada tubuh kokohnya.
Lengan kemeja putihnya ia gulung sampai sebatas siku, berjalan ke dapur guna membuat roti selai untuk sarapan.
Namun, langkah Minho seketika terhenti begitu melihat sesuatu asing yang kini hadir di atas putihnya meja makan.
Sebuah bunga baby breath.
━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
b a b y b r e a t h
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Sore sudah menyapa dan Minho tak dapat menemukan keberadaan Jisung dimanapun. Yang ia lakukan hanya duduk pada tepi jendela dengan pandangan kosong, pikirannya sibuk berkelana entah kemana.
Kejadian semalam mendadak terputar, memaksa Minho untuk merasakan penyesalan yang teramat karena tak mencoba untuk menahan Jisung barang sedikitpun.
Tak bisa dipungkiri, rasa takut tentu masih menghantui Minho. Namun kali ini sedikit berbeda, alih alih ketakutan akan perasaannya sendiri, Minho lebih tak ingin jika Jisung pergi dari sisinya.
Bukankah itu egois, Lee?
Benar, Minho egois, sangat, dan satu satunya hal yang bisa membuat Minho merasa seperti itu adalah sosok hantu tengil yang entah kenapa mampu membuat pemuda tersebut merasa sepi saat tak ada kehadirannya.
Apa Jisung pergi?
Apakah arwah tersebut memutuskan untuk meninggalkan Minho?
Tak heran mengingat bagaimana perlakuan pemuda berhidung bangir tersebut sebelumnya. Jika ia berada dalam posisi Jisung maka mungkin Minho juga akan melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi; Flower Me [Minsung] ✔
Fanfiction⌗Antologi; Flower Me Menghadirkan antologi fanfiction dengan empat judul berbeda. •──────── f l o w e r m e ─────────• Yang bisa Jisung lakukan hanya berharap pada keajaiban dandelion. ↬dandelion. Minho belajar membuat origami kertas supaya pemuda...