Minho mengetuk pintu dengan papan menggantung di hadapan, bertuliskan 'kepala sekolah', pasalnya tadi saat jam pelajaran berakhir, sang guru Bahasa Jerman menitip pesan kepada Minho supaya datang ke ruang pemimpin sekolah tersebut, dan yah, melewatkan makan siangnya, pemuda dengan hidung bangir itu memilih untuk segera memenuhi panggilah sosok yang paling berpengaruh di sana.
"Masuk!" mendengar sahutan dari dalam, Minho segera membuka pintu berwarna coklat tersebut lalu netranya seketika bertubrukan dengan pemuda bertubuh mungil yang tengah duduk memunggunginya.
Minho tentu hafal dengan postur tubuh itu, Han Jisung, jika sudah seperti ini, pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin.
"Selamat siang pak, ada apa memanggil saya?" tanya Minho sopan. Sang kepala sekolah -Han Younghyun- sekaligus ayah dari Jisung menganggukkan kepala, memberi isyarat supaya Minho segera bergabung dengan yang lebih muda untuk duduk di hadapannya.
Han (Kang) Younghyun
"Jadi saya memanggil kalian ke sini untuk meluruskan masalah kemarin."
See, benar apa yang tengah Minho pikirkan.
Pandangan Younghyun seketika beralih ke sang buah hati yang sedari tadi duduk sembari menundukkan kepala, sebelum Minho sampai, tentu mereka sudah membincangkan beberapa hal terlebih dahulu.
"Saya secara pribadi meminta maaf karena ulah anak saya yang sering mengganggumu."
Pemuda Lee itu terlihat tersentak kaget, ini pertama kalinya dia mendengar permintaan maaf dari pihak sekolah, padahal dulu ialah yang selalu meminta maaf atas masalah yang telah dirinya perbuat.
Sepertinya memang benar, ayah Jisung tak pilih kasih dalam memperlakukan sang anak, semua dipukul rata.
"Jisung, silahkan meminta maaf."
Minho duduk dengan kikuk, tak tahu harus merespon seperti apa.
"Ck." Jisung hanya mendecak kesal, memandang ke arah Minho sekejap lalu segera mengalihkan tatap ke arah lain. Tindakan itu tentu saja memancing kemarahan dari ayahnya.
Selama ini dia tak pernah mendidik Jisung untuk menjadi anak kurang ajar seperti ini, lalu, darimana sifat pembangkang Jisung datang?
"Han Jisung." nada suaranya terdengar sangat tegas juga penuh penekanan, pria dewasa itu tentu saja tak akan mentoleransi apabila perilaku Jisung sudah keterlaluan.
"Ayah, Jisung sudah katakan jika Jisung tak mau."
Lagi, Minho sukses dibuat terkejut, entah pendengaran yang salah atau memang terdengar nada rengekan anak kecil pada kalimat tadi.
Sang ayah menghela nafas, anaknya begitu keras kepala.
"Minta maaf atau saya terpaksa memberikan hukuman kepadamu karena telah menindas siswa lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi; Flower Me [Minsung] ✔
Fanfiction⌗Antologi; Flower Me Menghadirkan antologi fanfiction dengan empat judul berbeda. •──────── f l o w e r m e ─────────• Yang bisa Jisung lakukan hanya berharap pada keajaiban dandelion. ↬dandelion. Minho belajar membuat origami kertas supaya pemuda...