Hoseok -20 Mei tahun 22

180 28 0
                                    

Aku berdiri di depan cermin. Aku menurunkan lampunya dan melihat diriku. Tanpa musik yang menyala, aku melakukan putaran di ruang tari pada suatu Sabtu sore sendirian. Ruangan itu dibanjiri suara dari luar dan dalam bangunan. Aku mengulangi putaran dengan mata terpaku pada diriku di cermin. Aku tak mau memikirkan apapun. Aku berkonsentrasi pada ujung jari, sudut kaki dan lutut, dan kecepatan putaran. Aku merasa panas dan berkeringat. Ototku yang semula tegang sekarang sudah rileks.

Pergelangan kakiku menyerah dan aku terlempar saat mendarat dari lompatan tinggi. Tanganku yang menahannya terasa mati rasa. Kaosku basah, dan aku bisa merasakan dinginnya lantai merambat ke punggungku. Yang bisa kudengar hanyalah napasku yang terengah-engah.

Aku suka melihatku diriku saat menari. Saat menari, aku merasa melayang dengan kakiku yang tak menapak tanah, terbebas dari pandangan menghakimi orang-orang. Tak ada yang berarti selain menggerakkan tubuhku mengikuti irama musik dan mengekspresikan hatiku melalui gerak tubuh. Terkadang aku bisa melompat sangat tinggi, dan menjadi diriku yang sesungguhnya.

Tapi orang yang kulihat di cermin saat melakukan putaran adalah aku, diriku di kenyataan. Seseorang yang pingsan di atas jembatan setelah mendengar kabar bibinya yang sakit keras, seseorang yang hampir saja jatuh dari tangga setelah berusaha mengejar ibunya, dan seseorang yang tidak berguna di hadapan Taehyung yang mengamuk dan putus asa pada ayahnya. Bahkan pada kondisi itupun, aku tetap memaksakan senyum, berkata bahwa itu akan baik-baik saja. Ketika aku mencoba untuk tak melihat sisi diriku yang itu, aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Aku mengingat hari dimana hujan turun tiba-tiba. Orang-orang masuk ke restoran kami untuk berteduh. Suara ponsel yang histeris. Hujan berhenti tiba-tiba seperti saat ia turun, dan orang-orang melanjutkan perjalanannya seakan tak terjadi apa-apa, tetapi kekacauan dan rasa takut yang terjadi tetap tinggal di diriku dan menghantuiku cukup lama. Aku merasakan hal seperti yang kurasakan hari itu. Perasaan tidak berdaya yang sama.

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang