Hoseok-4 Juli tahun 22

155 24 0
                                    

Aku sedang berdiri di dekat pagar pembatas di rooftop dan melihat seluruh Kota Songju. Aku suka Songju. Aku tidak tahu dimana aku dilahirkan, tapi aku besar di Songju. Area berumput di sekitar Sungai Yangji tak ada lagi, tapi aku dulu bermain petak-umpet di sana saat kecil, dan menghabiskan waktu sekolah di gudang bekas ruang kelas dibanding mengikuti pelajaran.

Dari waktu ke waktu, aku mengira-ngira bagaimana dunia di luar Songju. Kota luas dengan gedung pencakar langit seperti di film, alun-alun besar yang dipenuhi orang, benua yang hanya diisi es dan salju pada musim dingin yang tiada henti, atau orang menari di panggung-panggung mewah....

Kereta api yang paling memicu imajinasiku. Saat aku menoleh ke bawah dari jembatan di atas Sungai Yangji, Stasiun Songju terlihat seperti tempat peluncuran yang siap menembakkan kereta. Saat orang memasuki roket kecil itu, stasiun meluncurkannya. Ke mana roket-roket itu pergi? Di mana saja yang mereka lewati dan di mana mereka akan tiba? Di atas jembatan, pikiranku akan mengira-ngira dan membayangkan hal-hal ini.

Apakah aku mau meninggalkan Songju? Tidak. Aku akan mengatakan ini sekali lagi: Aku suka Songju. Tapi melihat kereta-kereta itu, aku bisa membayangkan dunia. Banyak hal terjadi dalam waktu yang singkat. Aku bertemu teman-teman lagi, Jungkook yang kecelakaan, dan bibi panti asuhan yang sakit. Saat aku berada di tengah-tengah itu aku tidak menyadarinya, tapi sekarang saat aku sendirian, melihat ke bawah lampu-lampu Kota Songju, aku merasa putus asa. Aku seharusnya bangga karena bocah 5 tahun yang tak memiliki apapun selain baju di punggung dan sebatang cokelat, sekarang telah tumbuh menjadi laki-laki ini. Tapi itu bukanlah hal besar di saat bersamaan.

Jika Jung Hoseok tidak tinggal di Songju, apakah akan berbeda? Apakah setiap Jung Hoseok di dunia ini akan seputus asa dan tak berguna seperti ini? "Hoseok, kau mau bekerja sebagai manager di restoran lain?" Aku terus memikirkan penawaran itu. Lalu aku melihat cahaya dari Yangji Children's Home di kejauhan.

Aku memberitahu Jimin sekali bahwa jika seseorang melihat peta atau pergi ke tempat tinggi, mereka selalu mencari rumah mereka. Sungguh beruntung bahwa rumahku ada di situ. Bahwa ada cahaya yang bisa kucari saat aku merasa aku tak berarti apa-apa.

Selamat malam, Songju. Selamat malam, teman-teman. Aku mengucapkan selamat malam kepada semua orang yang tidak bisa mendengarku dan berbalik.

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang