Saat pantai tak lagi terlihat, aku melepaskan kakiku dari pedal gas. Matahari sudah lama terbenam. Jalanan kosong dan gelap.
Sakit kepalanya tak mau hilang. Begitu pula kegelisahan. Ini tak seperti aku. Aku tak tahu bagaimana cara menenangkan diri.
Aku melihat ke kaca spion dan teringat wajah Taehyung. "Apakah kau juga akan melupakanku? Jimin? Dan Jungkook? Dan Namjoon? Suara Jungkook juga berdengung di telingaku. "Ayo berfoto di sini!" Foto yang tak terhitung banyaknya itu seakan berputar di kepalaku. Kepalaku seperti akan meledak.
Aku membuka mata karena suara klakson dan dapat melihat lampu mobil tepat di depan mataku. Refleks, aku membanting setir. Ban bergesekan dengan aspal dan membuat mobil terguncang. Aku meninjak rem tapi butuh waktu untuk mobil berhenti. Mobil menabrak pembatas jalan dan akhirnya terhenti. Aku rasa ini bukan kecelakan serius. Aku membuka pintu dan keluar.
Angin dingin menerpaku. Entah karena tegang atau pusing, leherku berkeringat. Jalanan kosong. Tak ada mobil. Mobil yang lampunya tadi menyorotku juga hilang. Aku merasa frustasi. Mengapa aku berkata iya pada perjanjian itu? Mengapa aku harus mengalami hal yang sama lagi dan lagi? Bagaimana caraku menyelamatkan Namjoon? Dan di mana bisa kutemukan peta jiwa?

KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanfictionTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)