BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅

Jimin -18 Juli tahun 22

Pukul 9.15 malam. Aku harus menunggu 15 menit lagi sampai Taehyung selesai bekerja. Aku berjalan di sekitar toserba untuk membunuh waktu. Belakang Sekolah Menengah Songju Jeil. Kami dulu memanjat tembok sisi sekolah di sini untuk membolos atau menunggu yang lain di taman kecil seberang toko.

Aku melihat sekitar area itu. Aku sudah lama tak ke sini, tapi tempat ini tidak banyak berubah. Aku ingat rumah Yoongi dan Jungkook di dekat sini. Di sebelah kanan gang, aku melihat grafiti di tembok. Taehyung pasti yang menggambarnya. Aku jalan mendekat.

Aku berhenti di depan gambar. Itu adalah sketsa kasar sebuah wajah dingin, tanpa emosi dengan cat hitam. Dan aku tahu wajah siapa itu. Pemilik wajah itu.

Aku ingat melihat Seokjin di rumah sakit beberapa hari yang lalu. Peta jiwa, kata Seokjin. Tapi suara yang kudengar bukan milik Seokjin. Aku mendengar orang lain mengatakannya, tapi tidak bisa mengingat siapa. Aku merasa mabuk. Siapa itu? Aku melihat sebuah wajah di tengah awan hitam, wajah yang menyerupai grafiti itu. Benar... Pria di depan televisi di bangsal kejiwaan. Dia berkata, "Peta jiwa." Aku mengingatnya sekarang.

"Peta jiwa. Itu dia." Duduk di depan TV di ruang tunggu bangsal kejiwaan, dia akan mengatakan itu lagi dan lagi tanpa kehangatan manusia di wajahnya. Saat seseorang bertanya padanya, dia akan menjawab dengan satu jawaban: "Aku tidak ingat." Dia tidak terlihat seperti Seokjin, tapi untuk sekejap, wajahnya tumpang-tindih dengan milik Seokjin. Mereka punya mata yang sama-mata tak berjiwa.

Aku kembali ke toserba. Saat aku membuka pintu dan berlari masuk, petugas kasir menatapku. "Bukankah Kim Taehyung bekerja hari ini?" Dia menjawab, "Dia berganti ke shift pagi kerena ada sesuatu yang penting yang harus diurus. Apakah ada sesuatu?"

Salahku karena tidak menelepon Taehyung. Apakah sesuatu terjadi padanya? Aku duduk di bangku seberang toko dan membuka ruang chat dan meninggalkan pesan: Aku menemukan petunjuk tentang peta jiwa.