Aku berjalan masuk ke ruang rapat perusahaan surat kabar. Reporter yang kuhubungi menjabat tanganku. "Tidak bisa dielakkan bahwa kau akan diikuti wartawan setelah beritanya keluar." Aku mengangguk dan mengeluarkan dokumen dari tasku.
"Ini membuktikan bahwa ayahku menerima suap dari Youngjin Engineering & Construction." Aku menyerahkan padanya. "Dan ini adalah bukti apa yang mereka lewati untuk mendapatkan permintaan ketua komite pembangunan ulang ke ayahku dan supaya walikota Songju mempercepat rencananya." Setelah membaca teliti dokumennya, reporter bertanya, "Kau mau merilis semua ini?" Aku mengangguk. Aku mengepalkan tanganku erat karena tegang.
Wawancara berlangsung lama. Di akhir, reporter bertanya padaku, "Kau pasti ada alasan mempublikasikan semua ini...."
Aku tidak bisa mengeluarkan alasan. Ini tak ada hubungannya dengan keadilan ataupun keyakinan. Aku tidak melakukannya untuk menolong seseorang. Aku berpikir tentang time-loop tak berujung dan momen keputusasaan. Tidak mungkin aku mengakui semua itu. Jika ada satu alasan, aku melakukannya untuk diriku sendiri.
Akhirnya, aku berkata, "Aku siap. Semua eror dan kesalahan bisa diperbaiki, tapi langkah pertama untuk memperbaikinya adalah dengan mengakuinya. Untuk melakukan itu, aku tidak boleh kabur atau sembunyi."
Apa yang kukatakan adalah mantra yang kuucapkan untuk diriku sendiri. Mantra untuk mengingatkanku bahwa aku akan melakukan yang terbaik untuk menghadapi langsung apa yang akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanficTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)