Namjoon-24 Juli tahun 22

125 29 0
                                    

Setelah menunggu Hoseok yang tidak membalas pesannya, kami memulai pesta tanpa dia. Karena Hoseok tidak di sini, kami tidak punya kue atau lilin. Dengan Jungkook yang duduk di tengah, kami dengan canggung bertepuk-tangan dan menyanyikan sebuah lagu. "Selamat datang ke rumah.... Dear Jungkook...." Yoongi menyalakan pemantiknya dibanding lilin. "Buat harapanmu di sini."

Saat Jungkook tak bergerak dengan mata terpaku di pemantik, Yoongi berkata, "Jadi, kau tidak punya permintaan? Buatlah permintaan agar tak terluka lagi kalau begitu." Dan kertas di tembok mengepak karena kipas angin.

Seokjin duduk bersandar ke tembok sepanjang waktu. Terlihat seperti orang yang dipaksa ke sini, dia melihat kami dan kemudian memeriksa jamnya karena bosan. Aku bertanya padanya, "Apa yang kau pikirkan?" Seokjin menoleh perlahan. Hatiku mencelus melihat mata dinginnya. Dia terlihat berbeda dari pertama aku bertemu dengannya di pom bensin atau di pub jalanan beberapa hari yang lalu. Dia terlihat lebih dingin sekarang.

"Kau menanyaiku tentang peta jiwa, 'kan waktu itu?" Mendengar "peta jiwa", mata Seokjin berubah. "Tanyakan ayahmu tentang itu." Seokjin memberungut. Dia pasti mengira aku mengada-ada. Saat aku hendak menjelaskan, Hoseok masuk terburu-buru.

"Kupikir kau tidak datang...." Hoseok tidak memperhatikan ucapan Jimin dan berjalan ke arah Seokjin. Dia bahkan tidak pincang. Hoseok berkata, "Kita harus bicara." Tapi Seokjin mendorong tangan Hoseok dan berkata dengan suara rendah, "Tidak ada yang ingin kubicarakan. Kalau kau ingin mengatakan sesuatu, katakan di sini."

Ketegangan antara mereka terlihat jelas. Hoseok berkata dengan suara bergetar, "Bisakah kau tolong menyuruh ayahmu untuk mengeluarkan Yangji Children's Home dari rencana pembangunan ulang? Jika itu terlalu sulit, bisakah dia mencari tempat dimana kami bisa pindah bersama? Dia ayahmu. Kau bisa memintanya."

Hoseok tak pernah terlihat seputus asa ini. Seokjin mendengar tanpa bergerak dan berkata, "Itu masalah orang dewasa."

Udara di dalam kontainer terasa tak bergerak. Tercengang, Hoseok menatap Seokjin. Hoseok berbicara dengan suara rendah, "Kau tahu apa arti tempat itu bagiku. Bagaimana bisa kau berbicara padaku seakan kita ini orang asing? Bagaimana kau bisa?"

Untuk sesaat Seokjin tersentak. Dia memberungut lagi dan mengusap keningnya. Dia menarik tangannya di tembok dan berdiri. "Sampai kapan aku harus menjaga kalian? Bisakah kalian tolong belajar untuk melakukan sesuatu sendiri?" Dan Seokjin membuka pintu dan pergi.

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang