Topan menyerang saat siang pada tanggal 14. Sebelum itu terjadi, kami melihat ke dua kantor kursi pijat di dekat City Hall dan Gooan-dong. Kami tidak bisa menemukan baliho kopi kaleng, tapi kami menaiki setiap gedung tujuh lantai terdekat dimana kami bisa melihat clover dan Sungai Yangji.
Di berita pagi itu, mereka bilang bahwa Topan Plathxng menyerang pesisir selatan. Plathxng berarti ikan mas dalam bahasa Thailand. Topan itu diberi nama seperti itu dengan harapan akan segera berlalu seperti ikan mas; seperti namanya, ukurannya kecil tapi tidak dengan hujannya. Hujan rintik-rintik dengan segera berubah menjadi deras.
Kami pergi ke gedung lain menggunakan payung, tapi dengan segera tidak menggunakannya dan berujung dengan terlibat perkelahian. Area pusat kota di Gooan-dong dipenuhi bar dan kelab malam dimana orang minum, keluar dengan mabuk atau marah, dan terlibat perkelahian. Melihat kami basah kuyup saat mencoba pergi ke rooftop membuat mereka mengira kami adalah remaja yang mencari masalah dan menghajar kami. Pintu ke rooftop biasanya terkunci dan mustahil untuk mengecek dari jendela di tangga.
Toserba yang kami masuki untuk membeli mi instan menyalakan AC nya terlalu kuat. Baju yang basah menempel di badan dan gigi kami bergemelatuk karena menahan dingin. Tanpa berkata apapun, Namjoon dan aku melihat hujan dari jendela. Tak ada satupun dari kami yang menyinggung ingin keluar.
Semua memburuk keesokan harinya. Karena badai angin, jendela-jendela ditempeli tanda X, dan ada kecelakaan kecil dan besar yang terjadi karena plang dan kios koran yang diterbangkan angin. Berita melaporkan area yang terendam, dan tanda jalan yang longgar dan merusak mobil-mobil. Namjoon dan aku tak bisa berbuat apapun selain menatap langit yang hujan.
Namjoon membuka peta online di ponselnya. Melihat tampilan jalan, ia mengecek tempat mana yang sudah dan belum kami kunjungi, dan berkata, "Kita menyusuri sekitar pusat kota dan City Hall dekat logo clover. Kita harus mencari di internet apakah ada kantor kursi pijat yang lain."
Aku melihat ke langit malam saat Namjoon memeriksa. Hujan turun dari langit yang hitam. "Mungkin itu hanya mimpi bodoh." Namjoon bahkan tidak menoleh saat berkata, "Itu akan lebih bagus. Tapi bagaimana kalau tidak?"
"Tapi bagaimana kalau tidak." Aku mengulanginya di kepalaku. Aku mengingat bagaimana cahaya Kota Songju menghilang dalam sekejap. Aku berharap aku bisa mengingat lebih mimpi itu, tapi aku tak bisa. Aku berjongkok di sebelah Namjoon.
"Taehyung, tunjukkan foto yang kau ambil di depan toserba di City Hall." Duduk di sebelahnya, aku mengeluarkan ponselku. Kami mengambil gambar saat menyusuri kota. Saat di rumah, aku melihat gambar itu untuk mengecek apakah kami melewatkan sesuatu.
"Tidak, bukan yang ini tapi yang kau ambil di toserba sebelah bioskop." Namjoon menunjuk sebuah tempat di tampilan jalan. "Lihat. Foto yang kita ambil berbeda dari baliho di tampilan jalan (online map). "Jadi? Foto kita berbeda karena foto di online diambil di awal tahun." "Itu maksudku. Jika ada baliho kopi kaleng dibanding minuman energi, bukankah ini terlihat mirip dengan mimpimu?"
Aku melihat foto di ponsel dan online map secara bergantian. Jika ada baliho kopi kaleng di situ, maka... "Tapi tidak ada gedung 7 lantai di sekitar sini." Namjoon mengangguk. "Aku tidak mengingat melihat satupun, dan juga tak ada di online map. Tapi inilah yang paling mirip dengan mimpimu. Tak ada tempat lain lagi. Ayo coba tempat ini saat hujan berhenti."
Aku melihatnya, merasa sedikit aneh. Ada perbedaan di foto dan online map, dan tidak ada gedung 7 lantai. Yang lebih penting, itu adalah baliho minuman energi bukannya kopi kaleng. Bagaimana dia bisa menjelaskan perbedaan itu? Namjoon menatapku seakan bertanya kenapa. Dia berkata, "Kau bilang mimpimu itu terjadi di masa depan. Kau yang bilang sendiri." "Benar. Itu benar, tapi... Tetap saja...."
Apa yang kulihat di mimpi memang terjadi di kenyataan. Aku bilang padanya seperti itu karena aku mengalami apa yang kulihat di mimpi. Tapi mimpi ini belum terjadi. Karena itu, aku tidak bisa yakin baliho minuman energi akan menggantikan kopi kaleng.
"Kau sungguh berpikir itu akan terjadi?" Namjoon mengangguk dan berkata, "Ya. Jika itu tidak, dan sesuatu akan terjadi, maka aku akan...." Dia berhenti di situ.
![](https://img.wattpad.com/cover/241160521-288-k260565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanfictionTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)