Yoongi-30 Agustus tahun 22

163 28 0
                                    

Kembang api pertama meledak dan naik ke langit malam. Orang-orang yang berkumpul di tepi sungai semuanya mengucapkan 'ooh' 'wahhh'. Ini adalah Festival Kembang Api tahunan yang diadakan di tepi Sungai Yangji di akhir tahun. Kami semua berbaring di ujung alun-alun berumput, menatap ke langit.

Kembang api kedua dan ketiga naik ke langit. Tak ada yang berbicara. Kami melihat kembang api yang menghiasi langit dan jatuh ke sungai.

Kami masih punya banyak masalah di depan kami. Kami semua menghargai keberanian Seokjin, tapi itu tidak menyelesaikan semua masalahnya. Itu mungkin saja membuat semua semakin rumit untuknya. Dan juga untuk Taehyung, Jimin, dan Hoseok.

Kami masih berjuang dengan masalah kami dari tahun lalu, dan kami mungkin datang bersama lagi ke sini tahun depan dengan masalah yang sama tanpa ada niatan menyelesaikannya.

Kembang api menerangi langit lagi. Terdengar seperti mereka akan membelah langit menjadi dua, mereka meledak di langit malam dan menghilang. Beberapa meledak menjadi biru dan hijau dan beberapa menjadi seperti bunga sakura. Cahayanya yang kecil dan banyak yang bisa dilihat, naik dan menerangi langit seraya menghilang di api mereka sendiri. Mereka semua berbeda dengan banyak warna, dan mereka semua indah.

Kembang api sangat indah karena mereka tidak abadi. Mereka berharga karena mereka cepat berlalu di ingatan kita, dan karenanya, kita harus mengingat mereka.

Kami tahu semuanya akan hilang suatu hari nanti, tapi kami semua berkumpul di bawah kembang api. Saat kami bersama, momen ini berubah menjadi abadi. Aku memutuskan untuk percaya bahwa sesuatu tertinggal bahkan saat semua kembang api hilang. Dan sekarang, mempercayai itu sudah cukup.

Aku menoleh dan melihat teman-teman. Saat Hoseok melihatku, dia tersenyum lebar. Jimin mendongak, meminum sedikit minumannya, dan mengopernya ke kami. Namjoon mengambil dan menghabiskannya.

"Apakah ada bir?" Mendengar Seokjin, aku memberikannya bir. "Hei, Kim Taehyung!" Taehyung mencegat bir itu dan saat masuk ke pipa yang salah, dia memuntahkannya dari mulutnya. Itu membuat semua bangun.

Dan mataku jatuh ke Jungkook. Dia melihat ponselnya. Aku menerima telepon dari Hoseok. Saat dia berkata mengkhawatirkan Jungkook, aku berkata akan memeriksanya.

Aku belum menyadarinya sampai waktu itu karena semua yang terjadi dengan Seokjin. Bahwa Jungkook tidak datang ke studioku atau meneleponku sejak dia keluar dari rumah sakit.

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang