Aku menutup chat itu dan melihat ke langit-langit. Peta jiwa, Seokjin, memori, menolong,.... Aku berkata untuk langsung menanyai Seokjin bukan karena aku tidak tahu jawaban dari pertanyaanku.
Kami semua memang menyadari itu di waktu yang berbeda, tapi kami tahu: ada sesuatu yang salah dengan Seokjin. Kami sudah berteman sejak SMA, tapi aku tidak punya banyak kenangan tentang dia. Aku tidak pernah bertemu atau memikirkannya sejak dikeluarkan. Tapi ia tetap ada di pikiranku karena kami melalui banyak waktu sulit bersama. Tidak hanya Seokjin, tapi aku merasakan hal yang sama dengan mereka semua.
Ruangan terasa basah dan pengap dengan hujan dan suhu tinggi. Aku bangun untuk mengatur kipas angin di studioku dan merasakan seluruh badanku sakit.
Aku meninggalkan rumah beberapa hari yang lalu. Aku tidak melakukan hal itu untuk bermain-main, tapi begitulah awalnya. Membebaskan diri dari pandangan menghakimi ayah dan dari jiwa ibu. Aku mau melihat diriku dengan mataku sendiri. Aku melihat ayah saat berjalan keluar rumah dengan tas berisi barang-barangku. Aku memberitahunya aku tidak butuh dukungan finansial lagi karena aku secara resmi akan hidup sendiri. Ayah terdiam beberapa saat dan berkata, "Kirimi aku pesan secara rutin dan beritahu aku bahwa kau baik-baik saja."
Setelah menyusun barangku di studio, aku berpikir apa yang harus kulakukan sekarang. Aku harus mencari uang. Aku memutuskan untuk mencari pekerjaan manual dan memilih perkerjaan fisik dengan sengaja. Aku bekerja di area konstruksi. Aku memutuskan untuk mendorong diriku ke batasnya. Aku masih belum mempercayai diriku sendiri. Kupikir aku akan bekerja di siang dan menulis musik di malam hari, tapi itu tidak berjalan seperti yang kurencanakan. Aku langsung tumbang saat pulang dari kerja.
Peta jiwa.... Jika jiwaku punya peta, bagaimana rupanya? Jalan yang kulalui pasti dimulai dari orangtuaku, berlika-liku sampai remaja dengan musik dan berlari, dan ditandai dengan perbelokan di api dan kematian ibu. Setelah itu, alkohol dan rokok, merasa tersesat dan ingin mati dan...setelah dipikir-pikir lagi, teman-temanku. Bagaimana bisa hal-hal kecil yang kami lakukan bersama muncul di peta jiwaku?
Mungkin itu adalah perbelokan lain. Dan peta jiwaku di masa depan akan menggambar hidupku dari sini, keputusan dan pilihan yang kubuat. Berbaring di sofa, memejamkan mata. Aku bahkan belum menyentuh musikku sebelum jatuh tertidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/241160521-288-k260565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanfictionTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)