Mereka menghentikan rencana pembangunan ulang dan menangkap orang-orang yang terlibat dalam korupsi. Ayahku bukan pengecualian. Dia yang paling banyak dikritik karena berada di tengah semuanya. Rumah dikelilingi wartawan saat aku kembali dari wawancara. Telepon rumah dicabut dan ponsel kami berdering terus menerus.
Ayah berada di ruang baca. Aku ragu lama sebelum menngetuk pintu dan masuk. Dia sedang melihat sesuatu tapi meletakkannya ke dalam laci dan menoleh padaku.
"Maaf, Ayah." Aku tahu apa yang kuucapkan tak bisa menyelesaikan masalah. Ayah tak berkata apapun. Aku berdiri di sana. Ponselnya berdering, begitupula punyaku. Kami mendengar kegaduhan dari luar. "Pergi dan beristirahatlah." Dia berdiri dan masuk ke inner room.
Sejak wawancara, orang-orang memberitakannya tiada henti. Ada cukup banyak berita untuk membuat orang terganggu. Meski aku tak bisa tahu yang mana benar atau salah. Masalah terbesar ayah adalah Paman Junho. Dia menghilang setelah berita keterlibatannya.
Selama berhari-hari mereka malaporkan bahwa dia telah mengurus suap dan kontrak gandanya. Jumlahnya yang ternyata lebih besar dari yang kutahu, diserahkan melalui Paman Junho.
Spekulasi semakin bertambah. Beberapa melihatnya sebagai pusat dari korupsi ini. Beberapa berkata bahwa ayahku telah menerbangkannya ke luar negeri, atau bahwa dia akan muncul di dalam kantong mayat tak lama lagi. Beberapa mencoba agar dia yang menerima hukuman untuk semua ini. Beberapa mengklaim bahwa ayah menggunakannya untuk keluar dari masalah ini.
Ayah terlihat letih saat dia pulang ke rumah setelah diinterogasi berjam-jam oleh polisi. Mereka menanyainya tentang Paman Junho, tapi dia tidak memberitahu mereka.
Tebakanku adalah Paman mengantongi beberapa uang di belakang ayah. Mungkin tidak sebanyak yang dikatakan orang-orang. Paman Junho tidak ambisius ataupun serakah. Dia lebih ke orang yang khilaf karena jumlah kecil, dan berakhir berjalan ke jumlah yang lebih besar untuk memperbaiki kesalahan pertamanya.
Suatu hari aku mendengar percakapan ayah di telepon. Dia berkata kami harus menemukannya sebelum Youngjin Engineering & Construction, perusahaan yang terlibat di semua insiden ini. Paman Junho telah dilaporkan sebagai orang yang menyetujui perjanjian ilegal dengan perusahaan itu dan menerima suap yang besar.
Aku menyadari ini mungkin lebih serius dari yang kubayangkan. Paman Junho bisa saja dibujuk orang perusahaan, atau dia mungkin bersembunyi di suatu tempat, mencoba mencari cara untuk melepaskan rasa frustasinya.
Semua semakin parah. Masyarakat membuat petisi untuk mengungkapkan semua perjanjian ilegal ayah dan Paman Junho, dan demo terhadap pembangunan ulang menjadi semakin brutal.
Sambil berjalan bolak-balik di depan ruang baca ayah, aku berpikir apakah ini semua adalah hasil dari keputusanku. Apakah aku terlalu gegabah untuk mengungkapkan semuanya. Apakah aku yang telah membawa bencana yang tak bisa dipulihkan ini.
Aku takut. Jika aku tak maju, sesuatu yang lebih buruk bisa terjadi. Tapi, itu bukan berarti semua baik-baik saja sekarang. Aku takut membuka mataku setiap pagi. Dan aku tak tahan melihat ayah.
![](https://img.wattpad.com/cover/241160521-288-k260565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanfictionTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)