Seokjin-25 Agustus tahun 22

149 25 0
                                    

Aku berpikir keras untuk mengirim pesan ini.... Mereka tidak akan mengosongkan desa kontainer sekarang, 'kan? Dan insiden api tidak akan terjadi, 'kan? Namjoon bilang dia bertemu seorang pria asing di depan kontainernya. Dia pendek dan berwajah bulat. Apakah dia seseorang yang kau kenal?

Aku menerima pesan ini dari Taehyung dan mengerti sumber dari kegelisahanku akhir-akhir ini. Pria itu pasti Paman Junho. Dia pasti mabuk dan menyakiti Namjoon.

Aku sudah berhasil mengakhiri time-loop ini, tapi sejak saat itu, terlalu banyak hal baru yang terjadi, dan aku tidak bisa memprediksi hasil dari tindakanku. Aku tidak bisa mengeliminasi kemungkinan bahwa kejadian yang tak berhubungan dengan pengosongan desa kontainer bisa muncul. Itu diluar kendaliku sekarang.

Aku menelepon Namjoon. Deringan berlanjut dengan lama. Aku menyalakan mobil dan menginjak gasnya. Mungkin bukan apa-apa, tapi aku hanya bisa yakin setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.

Jalanan macet parah saat aku berbelok ke kanan menuju rel. Aku mendongakkan leherku keluar jendela tapi tidak bisa melihat apapun. Aku menelepon Namjoon lagi tapi tetap tidak diangkat. Ini sudah lewat jam sibuk, tapi mobil masih terjebak di jalanan.

Aku memarkir mobil di tepi jalan dan mulai berlari. Dengan segera aku bisa melihat desa kontainer. Tidak ada api. Tidak ada orang di sana yang memaksa penduduk keluar. Tidak ada preman bayaran. Tapi aku tidak bisa berhenti gelisah.

Aku mencium sesuatu saat mendekat ke tempat itu. Saat aku berpikir itu pasti bensin, api berkobar dari kontaineer Namjoon. Dan aku mendengar seseorang meneriakkan sebuah nama. Apakah itu Namjoon? Aku berputar di sudut.

Paman Junho di sana. Rambutnya kusut dan bajunya basah, aku tak mengenalinya awalnya. Dan ada sebuah kaleng bensin kecil di kakinya. "Paman, apa-apaan yang kau lakukan?" Dia menatapku dan menyeringai. Dan dia mulai terkikik. Lututnya tertekuk dan dia terduduk di tanah.

Aku berlari ke arahnya. "Apa yang telah kau lakukan?" Dia bau alkohol. "Ini tidak adil," katanya. "Tidak adil!" Dia berteriak.

Pada saat itu juga Namjoon berlari ke arah kami. Dia memegang tas plastik kecil di tangannya. Namjoon membuangnya ke tanah dan berlari ke kontainer yang terbakar. Mie instan cup berguling keluar dari plastik.

"Namjoon, tidak!" Aku berteriak tapi Namjoon melompat ke api dan melemparkan dirinya ke pintu kontainer.

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang