Hari hujan saat aku keluar, dan tampaknya tidak akan segera berhenti. Aku membawa mobilku ke jalan utama. Aku melewati Stasiun Songju dan berada di dekat studio Yoongi. Toko-toko di area yang akan dikosongkan ditempel tanda X dan ada tas sampah yang membusuk di depannya. Jalannya menanjak tapi menurun tak lama kemudian. Gulma tumbuh diantara rumah-rumah dengan jendela yang rusak.
Sangat jelas apa yang harus kulakukan tapi aku tak bisa berhenti ragu. Tidak mudah mengakui kesalahanku dan menghadapi kritikan dari dunia.
Aku melihat dokumen yang kutemukan dulu--kertas-kertas di brankas di inner room. Kertas jaminan suap dari perusahaan konstruksi, dana gelap, pencatutan dan konstruksi jelek, kontrak ad libitum*), kontrak ganda, dan juga kertas yang dibuat untuk menyembunyikan semua perjanjian ilegal ini.
Orang yang melakukan semua ini adalah ayah. "Terlalu banyak waktu yang sudah berlalu dan sudah terlalu banyak hal yang terjadi," katanya. Dia mungkin benar. Sekarang dia sudah sampai di tempat yang tak ada jalan kembali. Itu bukan berarti aku harus diam dan hanya melihat. Jika dia tidak bisa melakukannya, maka aku bisa.
Aku memutar mobil dan menuju ke area empat. Aku melihat desa kontainer diantara pepohonan. Setelah melewati SMP Songjubuk dan berbelok, aku melihat Yangji Children's Home. Tidak ada orang di taman bermain yang basah. Ada genangan air dan rintik hujan yang turun. Sinyal berganti dan aku perlahan mengemudi ke area pemukiman di seberang panti.
Aku melewati rumah-rumah tua dan gedung-gedung rendah yang terlihat identik. Sebuah banner tergantung diantara tiang listrik di depan supermarket kumuh: Pembangunan ulang BUKAN untuk masyarakat. Untuk siapa itu? Orang yang berjalan dengan payung menepi untuk menghindari cipratan mobilku.
Aku mengeluarkan ponsel dan menghubungi reporter yang mempublikasikan dokumen pertama tentang rencana pembangunan ulang. "Sudahkah kau memikirkan konsekuensi dari ini? Kau yakin bisa mengatasinya?" Saat dia bertanya, aku menjawab aku tidak. Dia bertanya, "Apakah ini maksudnya kau akan menarik kata-katamu?" Aku menjawab tidak. Reporter itu mengkonfirmasi sekali lagi dan menutup teleponnya.
Aku melihat keluar. Aku tak punya kepercayaan diri, atau sesuatu seperti itu untuk mengatasi apa yang akan terjadi. Meski setelah semua hal salah dan perjanjian ilegal yang telah dilakukannya, dia tetap ayahku. Tapi sudah terlalu terlambat untuk kembali dan aku juga tak punya pikiran untuk kembali. Aku sudah melakukan cukup penyesalan. Sekarang aku harus melakukan apa yang harus kulakukan.
Aku membuka chatroom di ponselku.
*)kontrak yang sesuai keinginan.
![](https://img.wattpad.com/cover/241160521-288-k260565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅
FanfictionTerjemahan The Notes 2 Inggris-Indonesia Unofficial translation of course, so I cannot guarantee the content :)