Jungkook -13 Juni tahun 22

171 29 0
                                    

Aku melihat wajah Hoseok dan Jimin saat membuka mata. Wajah mereka muncul dan hilang setiap aku berkedip. "Kau baik-baik saja? Apakah kau kesakitan?" tanya Jimin. "Kau seharusnya menelepon kami. Apakah kami tak berarti apa-apa bagimu?" Hoseok terdengar kecewa.

Aku terbangun di RS 2 minggu yang lalu. Mereka bilang aku kecelakaan 10 hari yang lalu. Aku datang, tapi dengan rasa sakit. Aku merasa mati rasa dan tak bisa ingat yang bahkan baru saja terjadi karena obat penenang. Aku tidak bisa membedakan yang mana kenyataan, yang mana mimpi, memori, dan yang mana ilusi. Semua terasa kabur.

Dan aku akan bermimpi, aku melayang di udara dan melihat diriku yang lain di atas ranjang sedang tertidur. Dia pasti sedang bermimpi karena kelopak matanya bergerak. Tiba-tiba ia membuka mata, dan mata kami bertemu.

Selanjutnya, aku berbaring di ranjang dan bermimpi tentang insiden malam itu. Lampu mobil menjadi bulan dan berubah seperti kelereng berwarna biru dan hijau. Saat membuka mata, aku melihat diriku yang lain melayang di udara. Mata kami bertemu. Kami saling memandang dan kesadaran kami bertukar. Aku menjadi yang di udara dan di ranjang. Itu terjadi sangat cepat sehingga aku merasa pusing dan mual.

Dan aku akan terbangun, terengah-engah, berkeringat, dan merasa mual. Dan aku mengingat sesuatu yang kulupakan: sebuah suara yang berkata, "Akan lebih menyakitkan untuk hidup dibanding mati."

"Kau baik-baik saja?" Ibu memanggil dokter untuk menanyakan keadaanku. Dokter bilang aku membaik dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku mengalami patah tulang dan memar, tapi tak mengalami pendarahan. Aku termasuk beruntung mengingat itu adalah kecelakaan mobil. "Tapi siapa yang menabrakku?"

Polisi menjawab pertanyaanku beberapa hari kemudian. Mereka menunjukkanku rekaman kamera pengawas. Di rekaman itu aku tertabrak mobil dan terlempar ke udara sebelum jatuh ke tanah. Mobil menghilang dari layar dan aku tak tahu apakah mobil itu berhenti atau tidak karena lampu merah belakangnya hampir tak terlihat. Beberapa detik kemudian, lampu itu hilang.

Polisi bilang mobil itu menabrak pembatas jalan setelah menabrakku. Dan ia bertanya apakah aku ingat sesuatu. Saat itu juga, sebuah suara menyambarku, "Akan lebih menyakitkan untuk hidup dibanding mati."

Kejadian malam itu terputar kembali di kepalaku. Lampu mobil yang mengarah ke arahku, mobil yang kulihat saat terlempar ke udara, rasa kaget saat mendarat di aspal, dan lampu merah belakang mobil yang memudar. Polisi bertanya, "Apakah kau baik? Kau mengingat sesuatu?" Aku melihat ke polisi itu dan menyadari bahwa itu adalah mobil Seokjin. Polisi itu berkata, "Bahkan jika itu hanya hal kecil...." Menggelengkan kepala, aku menjawab, "Tidak. Aku hanya pusing."

BTS HYYH The Notes 2 [Indonesian ver.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang