Chapter 12

626 114 5
                                    

Entah apa lagi yang terjadi sampai-sampai membuat Tiaia hidup segan mati tak mau, wajahnya gunda gulana, sorot matanya tidak secerah biasanya, lipatan keningnya empat tingkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa lagi yang terjadi sampai-sampai membuat Tiaia hidup segan mati tak mau, wajahnya gunda gulana, sorot matanya tidak secerah biasanya, lipatan keningnya empat tingkat.

Entah mau kemana pula ia pagi-pagi begini, gadis itu hanya merungut sambil terus berdandan di depan cermin bulat di atas meja rias yang ada di pojok kiri kamarnya.

Bahkan saat Khiara menanyakan kemana ia akan pergi sepagi ini, Tiaia tidak menghiraukannya, gadis itu benar-benar kacau, pikirannya berkecamuk, dan hatinya cemas tidak karuan.

"Mau kemana Aia!?" tanya Neysa yang tiba-tiba nongol di pintu kamar.

"Eh remahan rengginang! Lo ngga ada sopan-sopannya yah! Main nyelonong kamar orang aja, babi lo?" Khiara  menyumpa serapah.

"Biasanya juga kita-kita masuk aja, lo nggak protes tuh, malahan tempo hari Keily masuk dari jendela kamar lo," protes Neysa membela dirinya.

"Gue ngga ngomongin Keily, gue ngomongin lo."

"Tapi__"

"Udah! Itu aja kalian ributin, tambah ngerusak suasana hati gue aja lo berdua," serga Tiaia cepat sebelum perdebatan panjang dimulai.

Keduanya menghela napas panjang, "Lo mau kemana sih Aia?" tanya Neysa makin penasaran.

"Ngampus."

"Hari ini kan kita ngga ada jadwal kuliah," Neysa memutar bola matanya.

"Aia kan kena hukum bu Reni," ujar Keily yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Karna tidur di kelas tempo hari itu?" Khiara bangkit dari tidurnya.

Keily mengangguk dengan kedua tangan bersedekap di dada.

"Seriusan lo di hukum gara-gara itu Aia?" tanya Neysa tidak percaya.

"Kalian kaya ngga tahu gimana dosen kita yang satu itu aja," jelas Tiaia dengan wajah kesal.

Semuanya malah terbahak mendengar keluhan gadis itu.

"Lagian lo ngapain tidur di kelas? Giliran nungguin balesan chat Bian aja lo sampai larut malam nggak ngantuk-ngantuk, pas kuliah tidur! Sekarang nyahok kan lo?" ujar Khiara terkekeh.

Tiaia mendengkus, "Sampai sekarang bahkan pesan gue di read doang."

******

Tiaia melewati gerbang kampus bertuliskan Airee University dengan logo universitas di atasnya, gerbang itu terlihat sangat elegan dan mewah, dengan ukiran aneh di bagian tonggaknya, memiliki campuran warna hitam mengkilat dan silver.

Kampusnya berada di jantung kota, dimana akses menuju tempat publik lainnya sangat dekat, seperti rumah sakit, taman kota, kantor polisi, stasiun kereta, dan bahkan bandar udara. Airee University sangatlah luas, desainnya terlihat menawan dengan arsitektur bergaya klasik modern, dari luar kebanyakan orang tidak akan menyangka kalau itu sebuah universitas, karena lebih mirip seperti istana presiden.

Di luar jangkauan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang