Studio musik di gedung kemahasiswaan itu kini penuh sesak oleh semua anggota baru club musik, di antara kerumunan itu, terlihat Tiaia yang begitu bersemangat.
Sepulang kuliah tadi Tiaia langsung menuju studio musik untuk menghadiri pertemuan perdana untuk semua anggota baru. Semua sahabatnya sudah lebih duluan pulang ke kos, mungkin mereka semua sekarang tengah tidur siang.
Tiaia mendengkus pelan di tengah kebisingan, karena ia sudah mulai bosan, tapi untung saja beberapa menit kemudian suara microfon terdengar melengking, sebelum akhirnya mengeluarkan suara seseorang yang sudah berdiri sejak tadi di depan sana.
"Selamat siang semuanya!" teriak Ridho menyapa dengan penuh antusias.
"Siang!" jawab semua orang yang berada di dalam studio itu.
"Sebelumnya gue ucapkan selamat atas kelulusan kalian semua di club musik, dan hari ini adalah pertemuan pertama semua anggota club musik, baik yang lama mau pun yang baru bergabung, " ujar Ridho memberi penjelasan.
Kemudian dia melanjutkan, "Dengan harapan, semoga kita bisa jadi satu keluarga yang solid dan saling mengenal satu sama lain," lanjutnya.
Hal itu memancing teriakan heboh dari seluruh orang di studio.
"Gue udah ngga sabar buat mengenal Bian lebih dekat," gumam Tiaia sambil tersenyum penuh arti.
"Sebelum kita lanjut, dipersilahkan kepada semua anggota lama untuk masuk," ujar Ridho sambil menepuk tangannya sebanyak dua kali lalu ia menoleh ke arah pintu.
Tiba-tiba seisi studio kembali riuh, teriakan histeris sontak terdengar memekakkan telinga. Teriakan yang ke luar dari mulut-mulut perempuan yang haus akan kasih sayang itu melengking hingga ke langit-langit ruangan, saat melihat Albianza Airee bersama beberapa senior club music lainnya memasuki ruangan.
"Bian!" Pekik Tiaia ikut meneriakkan nama Bian dengan mata berbinar.
Bian tampak menawan dengan pakaian casual seperti itu, celana jeans yang robek di bagian lututnya, baju kaos putih dan jaket levis hitam bermotif awan, serta sepatu kets putih yang membuatnya benar-benar terlihat menawan.
"Dia pakai warna putih," ujar Tiaia sambil menggigit bibir bawahnya.
"Kenapa sekarang dia pakai baju putih?" ujar gadis itu lagi, penasaran.
"Ok guys! Simpan dulu teriakannya," lanjut Ridho menenangkan kembali suasana yang kelewat riuh itu.
"Di sebelah gue sudah ada cewek-cewek dan cowok-cowok keren, dan gue yakin kalian udah tahu siapa mereka. Apalagi yang pakai jaket levis, pasti hafal banget kan!?" lanjut Ridho yang kembali memancing teriakan histeris seisi studio.
"Perkenalannya kita mulai dari Bian, karena anggota baru sepertinya pengen kenalan, bener ngga guys!?" Ridho kembali memancing.
"Iyaaa!" teriak semua anggota baru yang kebanyakan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di luar jangkauan (END)
General Fiction⚠️[CERITA INI BELUM DIREVISI!] Perjuangan cinta gadis gengsian bernama Tiaia Rosaline, yang dipaksa ke luar dari zona nyaman oleh para sahabat gilanya demi mendapatkan cinta pria yang sudah lama ia kagumi ternyata tidaklah semudah yang ia bayangkan...