BAB 9

778 124 18
                                    

Gu Qing Pei tiba di restauran sepuluh menit lebih awal, tapi dia tidak mengira kalau Zhao Yuan justru telah menunggunya.

Wajahnya tersenyum saat berjalan mendekat. Keduanya berpelukan hangat, lalu Gu Qing Pei bertanya, "Kenapa kamu datang lebih cepat?"

"Pesawatku baru saja mendarat dan aku langsung menuju kesini dari bandara. Aku bahkan belum pulang."

"Oh, dari mana kamu?"

"Ke pulau Fiji. Tempatnya benar-benar indah. Kalau kamu ada waktu, datanglah kesana." sahut Zhao Yuan sambil menyampirkan rambutnya. Walaupun dirinya tidaklah begitu cantik, tapi dia memiliki pesona tersendiri. Zhao Yuan adalah tipe wanita yang membuat lelaki manapun memiliki hasrat tak terlukiskan untuk menunjukkan penampilan terbaik mereka.

Gu Qing Pei tersenyum, "Tentu saja." lalu dia mengeluarkan kotak flannel dari sakunya dan berkata, "Aku akhirnya bisa menemuimu setelah enam bulan lamanya. Ini untukmu."

Zhao Yuan tersenyum manis saat membuka kotak tersebut, di dalamnya terdapat sepasang anting berlian. Perhiasan tersebut terlihat mewah dan indah. Siapapun yang melihatnya sekilas saja pasti tahu betapa berharganya perhiasan tersebut. Sambil tergelak sedikit Zhao Yuan memandang kearah Gu Qing Pei, "Kamu laki-laki terhangat yang pernah kukenal. Sayang sekali kamu tidak suka wanita."

Gu Qing Pei tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Kata siapa? Aku suka kamu, kamu itu pintar dan seksi." Gu Qing Pei berkata jujur. Zhao Yuan memanglah wanita yang sangat disukainya. Walaupun demikian, rasa suka yang dimaksudnya hanyalah sebatas bentuk rasa apresiasi saja.

Mungkin tidak akan ada yang percaya tentang kisah mereka, tapi Gu Qing Pei adalah seorang pemalu saat masih kecil. Dia tidak pernah berani berdekatan ataupun berbicara dengan wanita manapun. Ditambah lagi, semasa kuliah dia mengambil jurusan industri petrokimia di universitas tempatnya belajar, jadi tidaklah aneh kalau tidak ada mahasiswi yang bisa dijadikan teman disana. Dia juga tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita hingga dia mulai bekerja. Pada saat itu, dia sama sekali belum sadar kalau dirinya memiliki sedikit perbedaan dengan laki-laki normal pada umumnya, dimana dia tidak merasa ada ketertarikan dan rasa cinta terhadap wanita.

Kemudian, orang tua Gu Qing Pei mulai khawatir dan mendesaknya untuk segera menikah. Pada saat itu, Zhao Yuan muncul di saat yang tepat dan dia juga mengambil inisiatif duluan untuk mengejar Gu Qing Pei. Setelah merasa akrab satu sama lain, Gu Qing Pei merasa Zhao Yuan cocok dengannya dan dia juga tidak menemukan satupun masalah dalam hubungan mereka. Dulu, Gu Qing Pei merasa bahwa hidupnya memang harus seperti ini, bertemu dengan orang yang cocok lalu menikah, semua orang juga demikian. Belum lagi, orang yang akan dinikahinya ini adalah Zhao Yuan, wanita brilian yang dikagumi setiap lelaki. Mungkin pada saat itu dia merasa bahwa memang sudah waktunya untuk menikah atau mungkin desakan harga diri sebagai seorang laki-laki yang mendorongnya untuk segera menikah, hingga kemudian, diapun memilih menikah tanpa pertimbangan panjang.

Dan saat itu, umurnya baru dua puluh empat tahun.

Barulah setelah menikah mereka menemukan sebuah masalah besar.

Di masa awal pernikahannya, Gu Qing Pei pindah kerja di departemen yang baru. Bekerja di bagian HRA, bagian yang membuat pandangannya terhadap hidup jadi semakin luas dan mulai berkenalan dengan lebih banyak orang. Kemudian, dia berubah menjadi orang yang pintar dalam berkomunikasi dan dapat memposisikan diri di dalam semua perbincangan. Lambat laun dia merasa bahwa ada banyak hal di dunia ini yang belum sempat dia jamah.

Setelah menikah selama setahun, pasangan ini menemui banyak kemunduran yang menyebabkan makin renggangnya hubungan mereka. Lalu, setelah tahun yang tidak menyenangkan itu berlalu, keduanya menyadari bahwa masalah utamanya berasal dari orientas seksual milik Gu Qing Pei.

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang