BAB 29

1.1K 131 24
                                    

Aksi Yuan Yang terlalu kasar, pinggang Gu Qing Pei sampai terbentur dinding dengan keras. Sebelum Gu Qing Pei bereaksi, ciuman panas nan menggelora sudah mendarat di bibirnya duluan.

Kedua mata Gu Qing Pei membelalak.

Bagian bawah tubuh Yuan Yang dibalut handuk. Di saat bersamaan pinggangnya juga menekan pinggang Gu Qing Pei hingga menempel di dinding, bagian bawah tubuh mereka terlihat sangat pas saat saling berpautan seperti sekarang ini. Seluruh tubuh Gu Qing Pei sepenuhnya ditarik dan dikekang oleh kedua lengan Yuan Yang. Ciuman hangat namun memaksa ini terasa sedikit brutal, namun masih bisa dinikmati oleh Gu Qing Pei.

Gaya bercinta Yuan Yang memang masih banyak kekurangan namun gaya ciumannya tidak terlalu buruk. Gu Qing Pei menolak menutup kedua matanya, sehingga membuat Yuan Yang menggunakan satu tangannya untuk menutup mata Gu Qing Pei, sedangkan tangannya yang lain mencengkeram erat dagunya, dan memaksa agar dia membuka mulut kemudian memasukkan lidahnya dan menjilati seluruh bagian dalam rongga mulut Gu Qing Pei.

Gu Qing Pei menarik tangannya, mencoba bernapas dengan cepat, ingin mengeluarkan suara tapi selalu dicegah oleh bibir Yuan Yang yang terus menciumnya.

Semakin lama Yuan Yang menciumnya, semakin bersemangat dirinya, seakan-akan dia ingin membuktikan sesuatu sembari mengecapi hingga ke ujung tersulit di dalam mulut Gu Qing Pei. Tangannya juga menggerayangi piyama yang dikenakan Gu Qing Pei, sambil mengusap-usap bagian bawah pinggangnya.

Gu Qing Pei menerima ciuman begitu intens hingga membuatnya sulit bernapas. Dan membuatnya menggigit bibir bawah Yuan Yang sekuat tenaga .

"Owww." Yuan Yang akhirnya melepas ciumannya karena kesakitan.

Kedua alis Gu Qing Pei mengernyit saat dia mulai membenarkan posisi piyamanya sendiri, raut wajahnya juga jelek sekali.

Yuan Yang tersenyum licik dan menjilat ujung bibirnya sendiri yang tadi digigit oleh Gu Qing Pei, "Gimana barusan? Sebuah ciuman yang memuaskan bukan?"

Gu Qing Pei mendengus mengejek, "Kalau aku jawab tidak, apa kamu akan menyalahkanku?"

"Kalau katamu begitu, ya berarti memang salahmu. Lagipula, hal yang aku sukai tidak akan pernah bisa lari dariku." Yuan Yang menyeka ujung mulutnya dengan salah satu jari. Saat dia melihat ada darah di jari itu, dia lalu menunjukkan jari tersebut di depan muka Gu Qing Pei, "Kamu beneran menggigitku sekeras ini."

Gu Qing Pei tersenyum puas, "Kalau kamu berani melakukan hal yang sama lain kali, aku akan gigit lidahmu sampai copot."

Yuan Yang memegang dagu Gu Qing Pei kembali, kemudian tersenyum jahat, "Nggak cuma hal yang sama lain kali, tapi hal yang sama berkali-kali. Tunggu sampai aku memasukkan juniorku di dalam mulutmu itu, jangankan menggigit, kamu bahkan tidak akan berani melepasnya sebelum membuat juniorku puas."

Gu Qing Pei mengejek, "Coba saja."

Tangan Yuan Yang kembali menggerayangi piyama Gu Qing Pei, sambil menggertakkan gigi, "Kalau kamu menantangku dengan wajah sok seperti itu, artinya kamu memang ingin aku gagahi lagi."

Gu Qing Pei ingin menarik tangannya kembali namun cengkeraman Yuan Yang begitu kuat. Dia kemudian mencemooh, "Direktur Gu, kulit anda lembut sekali. Anda yakin tidak mau bercinta denganku? Kalau memang tidak mau, terus kenapa penis anda menegang hingga menekan selangkangan saya?"

Gu Qing Pei menyipitkan matanya, "Aku kan sudah bilang, biar aku yang menggagahimu, maka aku nggak akan keberatan bercinta denganmu."

"Kamu? Menggagahiku? Siapa yang ngasih kamu nyali sampai punya ide kayak gitu?"

"Bukannya kamu sama saja, siapa yang ngasih kamu nyali sampai berani cari masalah denganku?"

"Oh. Bukan hanya aku sekedar punya nyali untuk cari masalah denganmu, cepat atau lambat aku juga akan benar-benar menggagahimu dengan seluruh tenaga hingga kamu menangis minta ampun. Aku akan memberimu waktu untuk membiasakan diri dengan bayangan diriku yang menggagahimu sampai kamu pingsan. Tapi asal tahu aja, aku bukan orang yang sabar. Kalau kamu terus mencari gara-gara denganku, akan kuikat kamu biar tidak bisa kemana-mana."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang