BAB 112

1.1K 113 3
                                    

Setelah Gu Qing Pei sampai di rumah, entah kenapa dia merasa harus menyalakan komputer dan memeriksa pesan-pesan lama pada emailnya bertahun-tahun lalu.

Beberapa gambar-gambar yang ada di email telah menyebar kemana-mana hingga saat ini.

Selama beberapa tahun belakangan, dia selalu mencoba menghindar untuk melihat gambar-gambar tersebut, karena takut akan merusak suasana hatinya. Sekarang, setelah dilihat lebih jelas, perasaan malu yang membuat kepalanya panas dingin serta pipinya merah padam sudah tidak dirasakan kembali. Mungkin karena begitu lama waktu berlalu dan dia sudah kebas olehnya. Atau mungkin dia sudah melewati masa-masa penuh kekhawatiran akan hal ini. Sekarang perasaannya yang damai dan tenang justru membuatnya kaget.

Kalau bukan karena dia barusan diculik, mungkin dia sudah lupa akan keberadaan foto-foto tersebut.

Dia tersenyum dan tertawa sendiri, lalu mematikan komputernya.

Inilah yang terbaik. Selama dia masih bisa mengabaikan masa lalu, maka masalah apapun yang terjadi di masa depan, pasti bisa dia lalui juga.

Gu Qing Pei beristirahat di rumahnya selama dua hari. Dia tidak ingin keluar rumah dengan kondisi gundul seperti sekarang ini. Pasti akan terlihat mengerikan. Asistennya dan beberapa karyawan senior eksekutif datang ke rumahnya pada Jumat malam untuk mengadakan rapat dan sekalian menjengukknya.

Saat mereka sedang makan malam, ponsel Gu Qing Pei berdering. Dia mengangkat ponselnya dan melihat nama Wang Jin di layar ponsel.

Dia lalu beranjak ke kamar mandi dan menjawab panggilan tersebut, "Hei, Kakak Wang."

"Qing Pei, aku ingin tanya, apakah kamu bergabung dengan Yuan Yang dalam Program Kredit Serikat Kerja yang diadakan Grup Pengusaha XX?"

"Yah."

"Aku punya beberapa kabar. Kurasa ini harus kusampaikan padamu, sebagai peringatan."

"Kabar apa?"

"Aku nggak tahu metode apa yang Yuan Li Jiang dan Presiden Direktur Xue gunakan agar bisa mendesak Jejeran Direksi Grup Pengusaha XX. Sekarang, Grup Pengusaha XX menunda jadwal penandatanganan sebagai pihak penjamin Surat Perjanjian dengan Yuan Yang. Kalau penjaminan itu tidak segera ditandatangani, maka dana pinjaman Yuan Yang tidak akan bisa dicairkan dari Bank X. Dan kalau Yuan Yang tidak bisa membayar semua biaya untuk mendaftarkan diri di Program Kredit ini hari Senin besok, maka Surat Perjanjian kalian juga tidak akan bisa ditandatangani."

Hati Gu Qing Pei seakan tenggelam, "Kakak Wang, apakah berita ini bisa dijamin kebenarannya?"

"Sangat bisa. Kamu pasti langsung tahu kalau kamu telepon Yuan Yang sekarang. Selama dua tahun belakangan dia memang selalu berkompetisi dengan Ayahnya sampai nggak ada habisnya. Nggak ada satu orang pun di Beijing yang nggak tahu akan perselisihan mereka selama ini. Memang cukup menarik sih. Ayah dan Anak saling bersaing seperti musuh bebuyutan. Tahun lalu saja, Yuan Yang berhasil memenangkan perjanjian senilai 6 juta yuan yang seharusnya dimenangkan Yuan Li Jiang. Tahun ini dia kayaknya ingin melakukan hal yang sama, Qing Pei, cepatlah menarik diri, Yuan Li Jiang kayaknya berhasil mengumpulkan uang, namun selama mereka bisa menunda penandatanganan perjanjian itu, maka dialah pemegang kendali saham terbesar. Dia sudah bekerja keras membangun Program Kredit Serikat Kerja ini dari dulu, bagaimana mungkin dia membiarkan Yuan Yang memanen hasil yang dia kerjakan setengah mati sejak dulu."

Gu Qing Pei berpikir sesaat, "Kakak Wang, apa lagi yang kamu tahu, katakan padaku?"

Wang Jin menghela napas, "Meskipun aku nggak mau berkata lebih banyak, tapi aku tahu kalau alasan persaingan Yuan Yang dan Yuan Li Jiang selama ini karena kamu."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang