Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)

BAB 75

Forum Internal Perusahaan adalah semacam website yang berisikan informasi seputar Perusahaan. Masing-masing karyawan di perusahaan memiliki username untuk mengakses website tersebut. Mereka bisa memposting dan menyimpan dokumen apapun di website ini. Dan di dalam website tersebut, juga ada sebuah forum diskusi kecil yang lebih sederhana sistemnya dibandingkan forum lain, namun kebanyakan karyawan hanya menggunakan forum ini untuk keperluan kerja saja.

Gu Qing Pei belum pernah mengakses forum itu sama sekali. Semua dokumen penting selalu diserahkan padanya secara langsung. Dia menyalakan laptop lalu memasukkan username dan pasword yang diberikan Zhang Xia untuk mengakses forum tersebut.

Setelah berada di dalam, dia menemukan ada banyak orang yang juga sedang mengakses forum ini. Tidak lama, sebuah notifikasi pesan tiba-tiba muncul. Judul pesan tersebut adalah "Gu Qing Pei". Entah kenapa jantung Gu Qing Pei berdetak kencang. Tanpa dia sadari dia segera membuka pesan tersebut.

Pesan itu berisi beberapa foto.

Foto yang nampaknya diambil di sebuah kamar hotel, dengan sinar lampu temaram. Gu Qing Pei bisa melihat dengan jelas wajahnya terpampang dalam foto-foto buram tersebut.

Darah di sekujur tubuhnya terasa beku dan berhenti mengalir.

Dia belum lupa dengan apa yang terjadi di hotel pada malam itu. Malam saat mereka sedang berada di Hangzhou. Malam ketika dia dan Yuan Yang sedang berselisih hebat, bertengkar dan tidak mau mengalah satu sama lain. Mereka sedang melakukan dinas kantor. Di sebuah hotel dimana Yuan Yang telah menyewa seorang gigolo untuk meracuni minuman Gu Qing Pei dengan obat perangsang, lalu...

Hanya ada empat atau lima foto pada email tersebut dan semua foto ini belum bisa dikategorikan sebagai foto-foto porno. Paling tidak wajah dan tubuh Yuan Yang sepenuhnya tersembunyi dan foto-foto tersebut juga diambil dari pinggang keatas. Meskipun hanya beberapa foto saja, namun bisa dilihat bahwa ini adalah foto orang yang sedang berhubungan seksual. Belum lagi, orang lain yang sedang berhubungan seksual dengan Gu Qing Pei adalah seorang laki-laki. Dia menatap wajahnya yang berusia 30 tahunan dalam foto-foto tersebut, nampak sangat mirip namun juga nampak asing baginya. Di foto-foto ini wajahnya sangat merah, lemas, ekspresinya juga seperti orang linglung, benar-benar kelihatan sangat mabuk. Orang lain yang melihat foto-foto ini pasti akan mengira dia memang sedang mabuk, dan hanya dia yang tahu bahwa dia sebenarnya telah dibius.

Kepala Gu Qing Pei terasa berdengung, matanya seakan kehilangan fokus. Kemudian dia melihat kembali kearah foto-foto tersebut seakan pandangannya bisa menembus ke dalam layar laptop. Foto-foto itu nampak buram namun juga nampak jelas kadang-kadang, seakan-akan membuat konsentrasinya dalam memperhatikan foto itu jadi terganggu.

Ini adalah pesan yang dikirimkan secara masal. Semua karyawan di perusahaan bisa melihatnya dengan jelas di kotak pesan mereka masing-masing. Dia akhirnya sadar mengapa suara Zhang Xia terdengar sangat panik dan malu-malu. Karena semua orang di perusahaan pada malam hari ini, dimana tidak ada angin ataupun hujan, tiba-tiba mendapat kiriman hadiah, yaitu gambar-gambar tidak senonoh dari Direktur mereka yang sedang bergumul dengan laki-laki lain.

Gu Qing Pei mulai tidak bisa membedakan apakah dia sedang di dunia nyata atau sedang bermimpi buruk.

Dia adalah orang, yang bahkan sejak kecil tidak pernah ketinggalan jauh dengan orang-orang sebayanya dan selalu bisa menjaga reputasinya dengan baik. Saat dia masih sekolah, dia selalu menjadi juara kelas. Saat dia sudah bekerja, dia selalu menjadi karyawan terbaik. Dia bahkan melampaui pekerja keras manapun, sangat jarang ada orang yang bisa menandingi kehebatannya. Dia belajar dan bekerja keras karena menolak untuk kalah. Dia tumbuh dikelilingi oleh pujian dari banyak orang. Orientasi seksualnya yang menyimpang mungkin satu-satunya kekurangan baginya. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain menerima kenyataan. Namun tidak berarti dia akan mentolelir jika semua orang tahu akan rahasia tergelap dan terdalamnya ini. Bukan hanya itu, dia juga tidak akan mentolelir jika dirinya diekspos dengan cara paling memalukan seperti ini, yang membuat dirinya kehilangan harga diri yang sudah dia bina dengan susah payah.