Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)

BAB 113

Yuan Li Jiang tersenyum sinis sambil berkata menghina, "Arogan sekali, apa yang bisa kamu kasih buat jadi penjaminnya?"

Gu Qing Pei menjawab dengan tenang, "Perusahaanku memiliki berbagai proyek properti di Beijing, Qingdao, Hangzhou dan Sanya, juga memiliki proyek perhutanan skala besar di DongBei. Meskipun semua dana yang sudah diinvestasikan dalam semua proyek ini belum bisa dicairkan dalam tiga sampai lima tahun ke depan, namun nilai total semua aset gabungan tersebut cukup untuk menjamin pinjaman yang diajukan Yuan Yang. Lantas, apakah aku pantas atau tidak jadi penjaminnya, itu tidak usah diragukan lagi."

Yuan Li Jiang menaikkan kedua alisnya, merasa terkejut, "Aku benar-benar telah meremehkanmu selama ini."

"Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun, mengumpulkan semua penghasilanku dan kurubah jadi aset berharga, sudah bukan hal yang aneh lagi. Lagipula, hal seperti ini sudah biasa dilakukan oleh pebisnis pada umumnya jadi masih belum bisa dikatakan hebat di mata Ketua Yuan."

Yuan Li Jiang lantas secara langsung bertanya, "Ini semua penghasilanmu selama kamu bekerja bukan? Kalau nanti Yuan Yang tidak bisa membayar pinjamannya, kamu bakalan bangkrut dan kehilangan semuanya. Gu Qing Pei, kamu itu orang yang selalu berhati-hati, apa kamu yakin mau melakukan ini semua?"

Gu Qing Pei menatapnya lurus, "Saya sangat yakin, yang jelas, Ketua Yuan tidak perlu mengkhawatirkan keputusan saya."

Yuan Li Jiang masih memandangi Gu Qing Pei, pandangannya semakin tajam dan seakan menginterograsi dalam diam.

Gu Qing Pei lalu berbisik pada Yuan Yang, "Ayo pergi." kemudian dia berbalik badan dan beranjak pergi.

Suara Yuan Li Jiang kembali terdengar di belakang mereka, "Kita lihat saja nanti, apakah kalian bisa mengumpulkan uangnya Senin besok."

Yuan Yang berjalan mengikuti Gu Qing Pei dari belakang. Kedua laki-laki ini berjalan keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Setelah melewati ruang VIP yang kosong di dalam restauran, Yuan Yang meraih tangan Gu Qing Pei lalu menariknya masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan mengunci pintu.

Yuan Yang memandangi Gu Qing Pei, dengan napasnya yang berat serta matanya yang agak merah, dia bertanya, "Kenapa kamu melakukan ini semua? Aku nggak pernah minta buat kamu jadi penjaminku."

"Aku melakukan ini semua demi proyek kita. Kita sama-sama punya keuntungan yang..."

"Omong kosong!!" Yuan Yang mencengkeram erat kedua bahu Gu Qing Pei, menatap tajam ke raut wajahnya yang penuh ekspresi pura-pura itu, dada Yuan Yang masih kembang kempis, seakan menahan gejolak emosi kuat dalam dirinya sembari menuntut Gu Qing Pei, "Gu Qing Pei, katakan padaku sejujurnya. Kenapa kamu melakukan ini semua? Kamu, diantara semua orang yang kukenal, tahu pasti, kalau menjadi penjaminku akan menanggung resiko yang sangat besar. Perusahaan serta semua asetmu itu satu-satunya hal yang kamu miliki, hal yang kamu kumpulkan sedikit demi sedikit sepanjang hidupmu, lantas kenapa kamu masih berani menjadi penjaminku? Kenapa kamu melakukan ini semua? Katakan sejujurnya!!!" di saat seperti ini Yuan Yang merasa dirinya sudah tidak tahan lagi, kedua tangannya gemetaran. Dia mencengkeram bahu Gu Qing Pei begitu kuat sampai Gu Qing Pei mulai merasa kesakitan.

Mengapa dia melakukan ini semua? Karena dia tidak suka melihat Yuan Yang berada di posisi yang tidak menguntungkan saat berhadapan dengan Yuan Li Jiang. Hal tersebut sungguh membuat Gu Qing Pei jadi tidak senang sama sekali.

Bahkan saat dia masih kecil, Gu Qing Pei selalu tumbuh lebih dewasa dibandingkan anak-anak sebayanya. Kini, setelah berusia 35 tahun, dia hampir lupa dengan semua kelakuannya dulu. Apalagi, dia dikenal cukup hati-hati dalam melakukan setiap tindakan, sampai jejak langkah serta jejak tangan yang dia tinggalkan saja selalu dia perhitungkan dalam-dalam, sehingga hasil dari semua tindakannya selalu rapi dan terencana. Berapa banyak energi yang harus dia keluarkan dalam menjalankan tindakan tersebut, berapa besar keuntungan yang dia raih, berapa kerugian yang menimpanya nanti, semua faktor dipertimbangkan baik-baik dan dipahami sebelum dia memutuskan melangkah ke depan. Namun dalam hal ini (menjadi penjamin Yuan Yang), bahkan dalam mimpinya saja dia tidak pernah melihat dirinya mau menggunakan seluruh harta benda yang dia miliki demi keputusan sesaat tersebut.