BAB 33

950 138 22
                                    

Setelah makan malam, Yuan Yang membersihkan dapur hingga mengkilap.

Bukannya Gu Qing Pei tidak mau melakukan pekerjaan rumah seperti ini tapi dia cuma merasa bahwa dia tidak perlu melakukannya. Dia tidak mengira bahwa Yuan Yang akan membersihkan dapurnya dengan begitu semangat dan cepat. Seperti yang pernah dia ucapkan dulu, "Pekerjaan rumah seperti ini tidak bikin capek kok."

Setelah beberes, Yuan Yang beranjak ke ruang kerja dan memindahkan kursi agar bisa duduk di sebelah Gu Qing Pei, "Tunjukkan padaku informasi mengenai kasus di Kota XX."

Gu Qing Pei menaikkan alisnya dan memberinya tumpukan dokumen, "Apa kamu beneran bisa memahaminya?"

Yuan Yang menerima tumpukan dokumen yang terlihat cukup tebal tersebut dan bertanya, "Dokumennya dalam bahasa Cina kan?"

Gu Qing Pei diam sambil membenarkan posisi kaca matanya, terlalu malas meladeni sindiran Yuan Yang, "Aku kasih tahu sedikit gambaran tentang kasus ini. Terus setelah itu kamu baca lanjutan informasinya, pelajari dengan baik dan tanyakan padaku kalau ada yang tidak paham. Besok hari Minggu, kamu masih punya waktu sehari untuk mempelajari kasusnya dengan baik. Hari Senin kamu akan menuju ke Kota XX. Sampai disana, kalau kamu masih tidak paham apa yang harus kamu minta pada si Kepala Direktur untuk lakukan, berarti semuanya sia-sia. Setelah kamu berhasil membuat janji untuk bertemu orang itu, segera telepon aku. Kalau memang dibutuhkan, aku akan terbang kesana juga."

"Aku tahu, sekarang jelaskan padaku kasusnya."

Gu Qing Pei kemudian menjelaskan tentang kasus itu pada Yuan Yang.

Meskipun Gu Qing Pei bukanlah orang yang memiliki latar belakang pendidikan Legal, dia dulu sering menangani berbagai kasus yang ada hubungannya dengan urusan Legal. Saat itu dia memiliki rekan kerja seorang pengacara. Mereka berdua telah bekerja sama selama lima sampai enam tahun dan berhasil mendapatkan berbagai aset saham. Pemasukan dari penanganan kasus seperti ini jauh lebih menarik dibandingkan dengan gajinya sendiri. Jika saja Yuan Li Jiang tidak meyakinkannya untuk bergabung dengan perusahaannya, dia mungkin memilih mengundurkan diri dari perusahaannya yang dulu dan bekerja sendiri. Karena proses pengambil alihan aset-aset bermasalah seperti pada kasus di Kota XX ini selalu membutuhkan asistensi seorang ahli legal, sekarang dia jadi memiliki pengetahuan paling tidak setengah dari pengetahuan pengacara properti, keuangan dan pajak sehingga Yuan Li Jiang sengaja menunjuknya untuk mengurus beberapa klaim terkait urusan pengadilan.

Saat sedang bekerja, Gu Qing Pei selalu terlihat profesional, dia selalu mengenakan kaca mata, bekerja dengan tenang dan kelakuannya juga seperti orang yang berpendidikan. Semua ini membuatnya memancarkan kharisma yang tidak bisa dibandingkan. Sembari Yuan Yang mendengarkan penjelasannya, pandangannya secara tidak sadar terus terpaku pada penampilan Gu Qing Pei.

Gu Qing Pei terus berbicara. Setelah beberapa saat dia mulai sadar bahwa Yuan Yang melihatnya terus menerus selama dia berbicara. Sambil mengernyitkan kedua alis dia bertanya, "Tadi aku bicara apa saja?"

"Di tahun itu, uang pembayaran 428 hektar tanah telah diserahkan pada petani setempat. Sisa 400 hektar lainnya belum dibayar karena kendala keuangan Perusahaan." Yuan Yang langsung mengulas kembali penjelasan Gu Qing Pei dengan mantap.

Gu Qing Pei menundukkan kepala lalu membalik halaman dokumen dan mendongakkan kepala, "Benar. Dan sudah lebih dari sepuluh tahun berlalu, sekarang para petani setempat telah menggunakan tanah yang belum dibayar tersebut untuk bercocok tanam. Meskipun kontrak jual beli tanah masih berlaku, hal ini akan dianggap sebagai 'penerimaan kembali'. Petani setempat tentunya sekarang sudah tidak mau lagi menjual sisa tanah tersebut dengan harga yang sama. Inilah salah satu masalah besar dalam kasus jual beli tanah ini."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang