BAB 44 (M)

2.2K 146 3
                                    

Sekitar pukul 7 pagi keesokan harinya, Pengacara Zhao membawa dua pengawal sewaan dari Rumah Sakit ke Hotel tempat mereka menginap. Pengacara Zhao, Gu Qing Pei dan Yuan Yang duduk bersama dan membicarakan semua temuan yang berhasil diselidiki Pengacara Zhao dari insiden semalam. Dia menghubungi pengacara khusus penanganan kasus kriminal dan mengatur janji untuk bertemu di sore hari. Kasus yang mereka tangani dengan pihak lawan di Kota XX kali ini bukan lagi kasus sengketa hak milik biasa. Karena keselamatan Yuan Yang ratusan kali lebih penting dari apapun. Mereka akan mengajukan naik banding di pengadilan lagi.

Wajah Yuan Yang nampak sangat pucat karena kehilangan banyak darah, namun semangatnya masih menggebu. Kalau saja bukan karena lengannya terluka dan tidak bisa digerakkan dengan leluasa, dia mungkin tidak kelihatan seperti seorang pasien. Dia bahkan nampak sangat bersemangat untuk membalas dendam pada gerombolan preman tersebut dan siapapun yang menyewa mereka.

Yuan Li Jiang sampai di Kota XX sore hari. Dia tidak meminta dijemput oleh supir, melainkan memilih naik taksi ke hotel tempat yang lainnya berada. Jika dia sedang senang suasana hatinya, dia suka bersenda gurau dengan orang lain. Namun saat suasana hatinya sedang tidak senang, orang yang berada di dekatnya akan bisa melihat bagaimana rambut di sekujur tubuh Yuan Li Jiang berdiri menakutkan.

Saat Yuan Li Jiang sudah berada di dalam ruangan tempat mereka bertiga diskusi, dia tidak melihat sama sekali kearah Pengacara Zhao dan Gu Qing Pei melainkan berjalan lurus menuju Yuan Yang. Yuan Yang berdiri dan akan menyapa Ayahnya, namun belum sempat dia bicara, Yuan Li Jiang sudah menampar wajahnya.

Suasana di dalam ruangan tersebut seketika jadi hening.

Yuan Li Jiang lalu menghela napas panjang, "Kamu pikir karena kamu bisa berkelahi jadi nggak perlu takut dan bertindak gegabah sama sekali? Menghadapi hal seserius ini kamu bahkan nggak mau bersembunyi dan memilih mengkonfrontasi mereka dengan kekerasan juga, dasar idiot!!"

Yuan Yang cuma menjawab, "Kami tidak bisa sembunyi, tidak bisa berlari lebih cepat dari mobil van juga."

"Jangan pikir Ayahmu ini bodoh, aku tahu gimana sifatmu sebenarnya. Ini tanganmu bakalan cacat gak?"

"Nggak."

"Hummph." Yuan Li Jiang duduk sambil bermuka muram di atas tempat tidur. Lalu menolehkan pandangan kearah Gu Qing Pei, raut wajahnya mendadak berubah jadi rileks, "Direktur Gu, apakah anda terluka?"

"Saya baik-baik saja, semua berkat Yuan Yang." sahut Gu Qing Pei sambil melirik kearah Yuan Yang, nada suaranya terdengar tulus berterima kasih.

Yuan Yang membalas senyumannya dengan lemah.

Yuan Li Jiang kemudian memandang Pengacara Zhao, "Dik Zhao, apakah kamu sudah memeriksa pendaftaran perdagangan pihak lawan dengan menyeluruh? Cari tahu siapa perwakilan hukum mereka. Badan perpajakan akan pergi ke perusahaan mereka dan mengaudit semua keuangan mereka. Aku harus memastikan mereka bangkrut dan tidak bisa lagi meneruskan usahanya." kedua mata Yuan Li Jiang nampak sedingin es, aura dingin yang memancar dari tubuhnya terasa menembus sampai ke sekitarnya.

"Sudah saya periksa, tidak ada masalah di sisi inspeksi komersial tahunan Perusahaan mereka. Kita mungkin masih bisa menemukan masalah pada kualifikasi bisnis perusahaan mereka, belum lagi hasil audit keuangannya nanti. Ketua Yuan tenang saja, saya yakin mereka akan kalah telak."

"Jangan menyombong dulu. Mereka ini orang-orang yang punya nyali, jadi hati-hati kalau mau bertindak mulai dari sekarang."

Wajah Pengacara Zhao memerah saat dia menganggukkan kepala berulang kali.

Yuan Li Jiang kemudian menambahkan pada Gu Qing Pei, "Qing Pei, ikut denganku."

Mereka berdua beranjak keluar kearah balkon dan menutup pintu yang menuju balkon tersebut. Yuan Li Jiang menatapnya, "Hubunganmu dengan Yuan Yang nampaknya sudah semakin akur?"

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang