"Jia Jia, mengapa kamu baru datang jam segini? Pak Supir baru saja mengirmiku pesan, dia bilang Direktur yang baru akan segera tiba sebentar lagi. Cepat! nyalakan AC di ruangannya dan ganti airnya. Apa kamu nggak bisa kerja lebih efisien lagi!" Direktur Bagian Administrasi, Zhen Zhang Xia memberi perintah sambil memegangi perutnya yang sedang hamil 6 bulan. Dia bahkan tidak peduli dengan citranya saat dia berjalan mendekat dan menghampiri staff yang baru saja tiba di meja resepsionis itu untuk melakukan pekerjaan yang dia minta.
"Kak Zhang, akan aku lakukan segera. Setelah aku absen aku akan langsung mengerjakannya" Jia Jia meletakkan tasnya dan langsung melesat ke tempat absen. Setelah absen, dia langsung berlari kembali mencari ceret listrik yang baru. Dia menyibukkan dirinya sendiri dengan keluar-masuk ruangan Direktur selama 10 menit. Setelah itu dia meletakkan ceret listrik tersebut, yang sudah digosok hingga bersih di ruangan Direktur yang baru.
Pada saat bersamaan, pintu kaca dari perusahaan besar ini berbunyi sebelum akhirnya terbuka dari kedua sisi. Zhang Xia dan Jia Jia kaget selama beberapa saat. Melirik dari balik bahu mereka dan memandang kearah supir perusahaan, si Lao Zhao, yang berjalan didepan sambil memberi jalan bagi orang yang ada dibelakangnya.
Di belakangnya terdapat seorang pria berperawakan tinggi dan ramping, mengenakan setelan celana jas panjang yang disetrika dengan baik dan kemeja putih salju yang berkerah. Rambutnya segelap tinta hitam, karakter wajahnya tampan dan rupawan. Dia mengenakan sepasang kacamata dengan bingkai keemasan dan melangkah masuk dengan tenang. Senyuman yang menawan perlahan terbentuk pada bibirnya, benar-benar mempesona. Melihat pria ini, Zhang Xia dan Jia Jia tiba-tiba tidak tahu bagaimana caranya berbicara.
Lao Zhao mati-matian berusaha memberi sinyal pada mereka, "Xiao Zhang, ini Direktur Gu."
Setelah dapat fokus kembali, Zhang Xia dapat merasakan wajahnya terbakar oleh rasa panik sembari berkata dengan panoik, "Direktur Gu. Selamat pagi, Direktur Gu. Saya tidak mengira bahwa anda akan datang sepagi ini."
Gu Qing Pei tersenyum hangat padanya, "Saya biasanya bangun lebih pagi. Saya harap itu tidak merepotkanmu."
"Mana mungkin merepotkan? Di-Direktur Gu, saya akan antar anda ke ruangan anda."
Gu Qing Pei menatapnya, "Tidak perlu, kamu lebih baik istirahat saja. Saya bisa meminta Lao Zhao untuk mengantar ke ruangan saya. Kehamilanmu pasti sudah hampir 5 sampai 6 bulan. Wanita hamil adalah orang yang paling bahagia. Melihat keceriaanmu pada hari pertama saya datang di perusahaan ini pasti sebuah pertanda yang baik."
Zhang Xia merasa hatinya akan melambung sebentar lagi. Dia tidak pernah bertemu dengan pria yang seksi namun berbudaya dan halus sebelumnya. Walaupun karakter wajah pria tersebut tidaklah terlalu tampan, tapi ketika semua kelebihan itu digabungkan bersama, akan menghasilkan sebuah kharisma dimana orang-orang tidak akan bisa mengabaikannya. Belum lagi, bentuk badan pria tersebut, tidak ada satu kekuranganpun yang dapat ditemukan dari bentuk badannya, sepasang kaki yang indah, posisi dada yang bagus dan berotot, serta pinggang yang ramping. Hanya dengan berdiri disampingnya, serasa atmosfer yang kental dengan hormon. Ketika dia mengingat kembali bahwa pria ini adalah direktur baru yang berhasil direkrut oleh Ketua Dewan agar bekerja di perusahaan dengan gaji yang tinggi, dia sudah bisa menebak bahwa kebanyakan wanita-wanita muda di kantor akan menjadi gila karenanya.
Hal yang paling penting adalah, pria ini merupakan sosok pria yang hangat dan sopan, sama seperti seorang ksatria putih.
Setelah Zhang Xia dan Jia Jia melihatnya berjalan ke ruangannya, kedua wanita ini saling melirik dan dengan cepat melesat kearah ruang kerja masing-masing. Mereka berniat menyebarkan informasi perihal kedatangan Direktur Baru yang mempesona ke semua orang di perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)
RomancePenulis : Shui Qian Cheng Penerjemah Inggris : 1. ShaoYeLoveBL 2. Rosy0513 Penyunting Bahasa Inggris : Beloved_Sienna Sinopsis: Tepat di hari pertama kerja, Gu Qing Pei, seorang pengusaha elit yang terkenal han...