BAB 30

1K 138 15
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang saat mereka kembali dari Supermarket. Karena bangun kesiangan lalu sarapan juga kesiangan maka makan siang pun mereka lewatkan.

Dengan libur akhir pekan yang panjang, Gu Qing Pei jadi sangat cemas karena harus terus waspada terhadap Yuan Yang yang bisa kapan saja melakukan pelecehan terhadap dirinya.

Sejak tadi, Yuan Yang melihat kearahnya terus menerus tanpa merasa bosan sedikitpun. Kemanapun Gu Qing Pei berjalan, Yuan Yang akan selalu mengikuti.

Gu Qing Pei menghela napas panjang, "Kamu nggak punya hal lain yang bisa dilakukan ya?"

"Memang apa yang bisa dilakukan?" sahut Yuan Yang sambil melemparkan pandangan ke sekitarnya, "Aku nggak suka nonton TV, gimana kalau aku pinjem komputermu aja?"

"Nggak ada yang boleh menyentuh komputerku." sentak Gu Qing Pei sembari menambahkan, "Nggak boleh menyentuh ponsel, atau Laptopku juga."

Yuan Yang mengejek, "Kenapa? Memang ada film porno disana?"

"Yep." jawab Gu Qing Pei mantap tanpa ragu, "Film yang nggak pantas ditonton buat anak-anak."

"Aku mau lihat."

"Lihat saja bokongmu sana!!" Gu Qing Pei melempar remot TV kearahnya, "Nih, nonton kartun aja."

Yuan Yang seketika marah, "Kalo kamu masih terus menindasku, aku hajar kamu habis-habisan. Aku mau nonton koleksi film porno homo di komputermu."

Gu Qing Pei melambaikan tangan sambil terus mengejek, "Nggak boleh, nggak pantas buat anak kecil kayak kamu."

"Pokoknya aku mau lihat, bukannya kamu sendiri yang bilang kalau keahlian bercintaku payah. Jadi aku mau belajar dari sana."

Gu Qing Pei menahan diri sekuat tenaga agar tidak menampar wajah Yuan Yang. Setelah menghela napas cukup panjang, dia lalu menoleh dan menyalakan komputernya kemudian mulai membuka dokumen yang berisi film-film porno khusus pasangan homo yang kekar dan berotot dari Eropa dan Amerika. Dia lalu mempercepat adegan film itu sampai ke adegan paling intens, "Nih, lihat."

Yuan Yang baru melirik sedikit, kedua bola matanya langsung berputar, "Sialan, itu menjijikkan."

Gu Qing Pei manatapnya sambil menantang, "Lihat terus, katanya mau belajar."

"Seleramu nggak normal sama sekali."

"Iya, aku memang suka sama yang seperti ini."

"Minggir sana." Yuan Yang mendorongnya ke samping lalu merebut mouse komputer dari tangan Gu Qing Pei. Sambil menahan mual dia menutup video tadi lalu mencari dokumen lainnya sampai menemukan satu dokumen berjudul Asia.

Dia akhirnya menemukan satu film dimana pemerannya adalah seorang aktor Jepang yang cukup tampan. Namun walau demikian, Yuan Yang tetap tidak bisa melanjutkan menontonnya. Kenapa saat dia melihat laki-laki lain mendesah seperti itu, dia malah merasa canggung dan tidak nyaman. Namun saat dia melihat Gu Qing Pei yang seperti itu dia malah ikutan terangsang?

Gu Qing Pei sedang duduk di kursi, sambil memperhatikan layar komputer dengan pandangan penuh pesona.

Yuan Yang yang melihatnya mendadak kesal, "Kamu benar-benar menikmati ini yah."

"Yah, dia salah satu aktor idolaku." sahut Gu Qing Pei sambil menyipitkan mata, "Laki-laki seperti inilah tipe idamanku."

Yuan Yang seketika menoleh ke depan komputer lagi lalu menutup film tadi kemudian menghapusnya.

Gu Qing Pei berusaha mencegahnya namun kurang cepat. Ketika dia bergegas mendekat, dia melihat Yuan Yang sudah menghapus semua dokumen film yang ada nama aktor tersebut sebagai pemerannya. Gu Qing Pei geram sampai mencengkeram lengan Yuan Yang, "Kamu udah gila ya, ini semua koleksiku."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang