BAB 28

1K 137 30
                                    

Pukulan Gu Qing Pei langsung mendarat di hidung Yuan Yang. Semua orang pasti akan terlihat menyedihkan kalau dipukul di hidung. Selama pukulannya tepat sasaran, maka darah, air mata dan inguspun akan muncrat kemana-mana. Itu baru namanya pukulan yang menyakitkan. Namun, karena adanya tulang hidung, justru orang yang melayangkan pukulanlah yang akan kesakitan. Hanya dengan melihat cara Gu Qing Pei memukul, semuanya juga pasti tahu betapa murkanya dia terhadap Yuan Yang.

Di lain pihak, Yuan Yang bukanlah orang yang bodoh hingga mau membiarkan Gu Qing Pei memukulnya seperti itu. Namun, jarak antara mereka terlalu dekat dan cukup terlambat jika ingin menghindari pukulannya. Sehingga, Yuan Yang cuma bisa mengelakkan kepalanya sedikit untuk menghindari pukulan tersebut. Dan hasilnya, pukulan itupun mendarat di pipi Yuan Yang dan sesaat kemudian rasa terbakar mulai menjalar di pipinya.

Yuan Yang langsung memegang kedua bahu Gu Qing Pei dan menindihinya kembali di atas tempat tidur agar laki-laki tersebut tetap berada di bawahnya.

Yuan Yang tersenyum sinis dan penuh hina sambil berkata dengan geram, "Kamu berani melayangkan tanganmu padaku?"

Ekspresi wajah Gu Qing Pei seketika menjadi kesal, "Yuan Yang, jangan main-main denganku."

Yuan Yang menatap dengan jelas wajah Gu Qing Pei yang menahan malu.Entah kenapa, perasaannya mendadak jadi tidak enak tanpa alasan yang jelas.

Yuan Yang benar-benar tidak mengerti kenapa Gu Qing Pei seakan jijik kepadanya.

Walaupun menurut Yuan Yang tidaklah penting apakah seorang laki-laki itu harus tampan atau tidak, namun hal ini membuatnya antipati akan penampilannya sendiri. Sejak dia masih kecil hingga sekarang, orang selalu berlomba-lomba untuk mendekatinya. Hal yang sama juga masih terjadi ketika dia berada di kemiliteran. Jadi, kalau memang Gu Qing Pei hanya tertarik dengan laki-laki, mengapa dia tidak tertarik denganku?

Apa benar ini semua karena cara bercintaku yang payah?

Setelah Yuan Yang menyadari bahwa kemungkinan Gu Qing Pei menolaknya karena alasan ini, seketika dia menjadi marah dan malu akan dirinya sendiri.

Yuan Yang lalu merasa kecewa dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Kalau menurutmu caraku bercinta sangat payah, aku pasti akan memperbaikinya. Lagipula ini semua kan cuma masalah sering-sering latihan saja. Setelah bercinta beberapa kali aku yakin keahlianku pasti meningkat."

Gu Qing Pei menjawab dengan murka, "Cari saja orang lain buat latihan."

"Tuan Gu, saya benar-benar minta maaf. Berkat anda, sekarang ini saya jadi orang miskin. Uang untuk menyewa kamar hotel saja tidak punya. Jadi siapa lagi yang bisa saya ajak latihan bercinta selain anda?"

"Bajingan kamu!" Gu Qing Pei berteriak kasar sambil mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong Yuan Yang.

Yuan Yang malah semakin merebahkan diri. Seluruh tubuhnya kini benar-benar menindihi tubuh Gu Qing Pei, dengan kurang ajarnya dia juga menerapkan trik jahat pada Gu Qing Pei, "Direktur Gu, anda bahkan tidak mau dengan pria muda dan tampan seperti saya. Anda benar-benar banyak maunya ya. Sudahlah, dengan saya saja, nanti saya akan berhenti mengganggu anda lagi."

Gu Qing Pei benar-benar jengkel dengan kelakuan Yuan Yang hingga urat nadinya sampai kelihatan di bagian pelipis dan nampak berkedut berulang kali. Kepalanya juga serasa mau pecah.

Yuan Yang menurunkan posisi kepalanya dan mengendus di sekitar wajah Gu Qing Pei. Lalu hidungnya mulai mencium leher Gu Qing pei, menghirup aroma tubuh laki-laki yang lebih tua darinya itu dan mencoba menanam aroma tersebut di benaknya, serta menanam memori akan semua hal yang dilakukannya sekarang.

Aroma tubuh Gu Qing Pei jauh lebih enak dicium ketika dia belum memakai parfum seperti sekarang ini. Aromanya hangat dan menyegarkan. Yuan Yang lalu bergumam, " Jangan pakai parfum lagi. Seorang pria tidak butuh hal yang tak ada gunanya seperti itu (parfum). Baumu jauh lebih wangi sekarang ini.....benar-benar jauh lebih wangi."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang