BAB 7

923 129 7
                                    

Ketika jarum jam menunjukkan angka enam tepat di sore hari, maka jam kerja kantor telah berakhir, Yuan Yang merasa bahwa pantatnya panas seperti terbakar api. Dia tidak bisa duduk dengan tenang sambil memelototi Gu Qing Pei dengan penuh amarah. Merasa makin tidak sabaran diapun mengeluh, "Ayo cepatlah."

Gu Qing Pei cuma mengangguk, namun tetap saja matanya tertuju pada dokumen yang dipegangnya sambil terus membaca hingga beberapa saat kemudian. Hanya ketika dia merasa sudah selesai baru dia mulai berberes dan mengikuti Yuan Yang turun menuju pintu keluar perusahaan.

Tampilan mobil Yuan Yang mirip dengan kepribadiannya. Mobil jenis HUMMER yang tampak kasar, pembangkang dan mendominasi. Memang benar mobil dengan tampilan luar seperti itu cocok dengan kepribadiannya. Tiba-tiba tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi dengan dirinya, Gu Qing Pei teringat pernah melihat laki-laki yang juga mengendarai mobil jenis yang sama namun tinggi laki-laki tersebut lebih pendek dari mobilnya. Hal itu menurutnya sangat lucu dan cukup menarik perhatian, dan karena dia sudah tidak tahan lagi, diapun tertawa terbahak-bahak.

Yuan Yang selalu mengira bahwa Gu Qing Pei, si sialan ini, kepribadiannya terlalu dibuat-buat. Sehingga ketika dia melihat Gu Qing Pei tertawa, diapun penasaran untuk tahu apa yang sedang dipikirkannya. Dan kemungkinan besar apapun yang dipikirkannya bukanlah hal yang bagus. Yuan Yang membuka pintu mobil dengan kasar sebelum duduk dikursi pengemudi.

Gu Qing Pei membuka pintu di kursi belakang. Namun setelah berpikir sejenak, dia lalu menutup pintu itu lagi lalu berjalan kearah pintu kursi penumpang di depan, di sebelah pengemudi. Dia membuka pintu dan duduk di kursi penumpang.

Yuan Yang mencibir sambil tertawa, "Kamu mau duduk disini? Bukannya kamu suka menunjukkan kuasamu sebagai seorang bos?"

Gu Qing Pei hanya tersenyum sambil menjawab, "Aku belum pernah duduk di mobil HUMMER sebelumnya. Kurasa pemandangan dari kursi depan akan lebih seru. Jadi aku ingin melihatnya sendiri."

Yuan Yang hanya menatapnya tajam, "Alamatmu?"

Gu Qing Pei menyebutkan alamat rumahnya. Ketika Yuan Yang menyalakan mesin mobilnya, suara bruuum mulai menggema dari bagian mesin mobil, hingga mereka mulai berkendara dengan stabil kearah jalan raya.

Awalnya, Gu Qing Pei mengira bahwa Yuan Yang adalah tipe orang yang mengemudi dengan liar dan ugal-ugalan di jalan raya, serta suka menyalip pengemudi lainnya. Jadi setelah Gu Qing Pei duduk di mobil, dia langsung mengenakan sabuk pengaman, namun tanpa diduga Yuan Yang bisa berkendara dengan stabil dan tenang, mematuhi semua aturan dan rambu lalu lintas. Hal ini membuatnya tidak dapat menahan diri untuk berkomentar, "Kukira kamu suka ngebut di jalan."

Yuan Yang menjawab tenang, "Bermain-main dijalan raya? Apa kamu gila."

Ujung bibir Gu Qing Pei tertarik hingga membentuk sebuah senyuman, "Oh ya, ayo kita pergi kemana dulu. Aku traktir kamu makan malam."

Yuan Yang benar-benar mengabaikannya. Dia bahkan tidak punya niatan sama sekali untuk makan malam dengan Gu Qing Pei. Yang dia inginkan saat ini hanyalah melempar Gu Qing Pei ke rumahnya, jadi setelah itu dia akan bebas berbuat apapun sesuka hati.

"Kamu tidak mau makan denganku, ya? Baiklah. Tapi aku masih membutuhkanmu untuk mengantarku ke mall XX sebentar. Kamu perlu beli beberapa setelan pakaian resmi. Dan harus dibeli hari ini. Besok, kamu tidak boleh mengenakan jins dan T-Shirt lagi untuk bekerja."

"Nanti aku beli sendiri."

"Aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri saat kamu membelinya."

"Kamu bajingan sialan, memangnya kamu pikir kamu Ibuku? Apa Ayahku membayarmu untuk menjadi pengasuhku?"

Gu Qing Pei tergelak, "Ya, aku jadi bisa mengalami bagaimana mengasuh anak kecil lebih awal. Kalau aku menjadi Ayah nanti, pastinya aku sudah memiliki pengalaman yang cukup. Tapi, aku rasa tidak ada anak yang diasuh sesulit kamu."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang