BAB 5

1.1K 159 20
                                    

Ini bab paling lama dan susah diterjemahkan, aku benar-benar benci pidato (T_T)

Ketika Yuan Yang melihat kondisi kemeja Gu Qing Pei, dia agak kaget dan melepas cengkeramannya.

Sementara itu, Gu Qing Pei hanya tertawa kecil, "Kalau kamu menjamahku lagi, aku akan meneriakimu telah melakukan Pelecehan Seksual." setelah selesai berbicara, dia merapikan kembali kemejanya. Karena sudah tidak ada kancing lagi di kemejanya, dia membiarkan kemejanya dalam kondisi terbuka. Dengan nada yang sungguh suram dia berbicara kembali, "Kamu tidak mau jadi asisten atau sopir. Terus menurutmu kamu bisa melakukan apa? Kalau aku mengijinkanmu jadi bos, apa bisa kamu mengatur semua karyawanmu? Apa bisa kamu mengatur perusahaan ini?"

"Aku sama sekali tidak mau jadi apa-apa, bangsat. Perlakukan saja keberadaanku ini cuma untuk sekedar absen. Kamu bahkan boleh berpura-pura tidak melihatku."

Gu Qing Pei menoleh padanya dengan jengkel, "Tuan Muda Yuan, aku sudah berjanji kepada Ketua Dewan Yuan untuk mengarahkanmu ke jalan yang benar. Dan, aku ini orang yang penuh rasa tanggung jawab, jadi jangan harap aku akan membiarkanmu menganggur di perusahaan ini. Bahkan akan kupakai semua hal yang kupunya untuk mengajarimu sampai jadi orang yang benar. Tapi jika kamu memang tetap tidak mau belajar, ya mengadulah ke Ayahmu. Aku tidak punya hak untuk membuat keputusan apapun." setelah berbicara panjang lebar, Gu Qing Pei berbalik arah dan segera masuk ke kamar mandi tanpa mempedulikan ekspresi wajah Yuan Yang yang marah hingga berubah abu-abu.

Dia mandi selama lima menit dan sudah berganti dengan pakaian yang baru. Saat keluar dari kamar mandi, di melihat Yuan Yang masih duduk di sofa dengan melipat kedua tangan di depan dada, matanya terpejam seperti sedang beristirahat. Walaupun saat ini dia dalam kondisi lesu, namun badannya tidak membungkuk, pinggang dan punggungnya menempel ke dinding sofa, dimana kedua kakinya saling menyilang. Kondisi Yuan Yang saat ini nampak seperti lukisan indah seorang laki-laki tampan.

Gu Qing Pei sampai menyipitkan mata saat melihat Yuan Yang kini. Dia menikmati pemandangan di depannya selama dua detik sebelum melihat jam di lengannya dan berkata, "Ayo, ke ruang rapat."

Yuang Yang membuka satu matanya. Merasa diprovokasi, dia melotot kearah Gu Qing Pei sebelum berdiri pelan dan berjalan keluar ruangan, meskipun hatinya dipenuhi rasa enggan.

****

Ketika keduanya tiba di ruang konferensi, dua puluh pegawai dari masing-masing departemen sudah menduduki kursi dan menunggu kedatangan mereka . Saat Gu Qing Pei masuk ke ruangan, dia tersenyum dan menyapa semuanya, "Halo semua" kemudian suara gemuruh tepukan tangan memenuhi ruangan, menyambut kedatangan Gu Qing Pei.

Yuan Yang mengernyitkan alis. Dia benar-benar benci acara penuh formalitas seperti ini. Dulu, saat Ayahnya mengajak dia keluar, dia akan melakukan apapun untuk melarikan diri. Namun pada akhirnya, dia tidak menyangka bahwa dia tetap harus menghadapi semua kenyataan ini.

Gu Qing Pei duduk di kursi Direktur. Sementara itu, semua orang merasa bingung dengan keberadaan Yuan Yang. Tapi ketika mereka melihat sikapnya yang tampak bermartabat dan mengesankan, ditambah lagi bahwa Direktur sendiri yang mengajaknya kesini, mereka tidak berani untuk mempertanyakan keberadaan Yuan Yang lagi. Seorang manajer kira-kira berumur 30 tahunan memberikan kursi yang sudah didudukinya kepada Yuan Yang, namun Gu Qing Pei langsung mengangkat tangan, "Tidak perlu. Xiao Yuan, cari tempat duduk kosong lain."

Yuang Yang tidak keberatan duduk dimanapun asalkan dia berjauhan dengan Gu Qing Pei, semakin jauh malah semakin bagus. Jadi, dipilihlah tempat yang memang sangat jauh darinya. Tapi karena tinggi badan Yuan Yang yang menjulang, ketika Gu Qing Pei duduk dan mengamati semua orang di dalam ruangan, tetap saja yang nampak paling mencolok diantara yang lainnya adalah Yuan Yang.

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang