Setelah menghabiskan waktu dengan Wang Jin selama tiga hari berturut-turut, Gu Qing Pei akhirnya sadar bahwa tujuan utama Wang Jin kesini adalah untuk membujuknya bekerja dengannya.
Dia menghabiskan waktu seharian memikirkan tawaran dari Wang Jin tersebut. Akan ada banyak keuntungan jika dia bergabung dengan perusahaan Wang Jin. Tapi akan ada kesulitan yang tak terhindarkan juga, yaitu perasaan Wang Jin terhadapnya. Mereka berdua baru kenal belum begitu lama, namun Wang Jin sangat memperhatikannya. Kalau mereka sudah saling mengenal cukup lama, dia pasti akan mendapat banyak keuntungan dan kemudahan hanya dengan bersamanya saja.
Tidak akan sulit bagi Gu Qing Pei untuk mendapatkan berbagai keuntungan darinya, namun kalau dipikir-pikir hal itu juga tidak baik.
Namun semua yang terjadi kali ini akan ada beberapa keuntungan dan kerugian. Karena nggak ada hal apapun di dunia ini yang bisa memuaskan satu manusia. Gu Qing Pei cuma perlu membandingkan keuntungan dan kerugian yang dia dapat saja. Selama keuntungan yang didapat jauh lebih besar dari kerugian, maka keputusannya kali ini pantas untuk dicoba.
Surat penunjukkan kerja yang diberikan Wang Jin padanya menjelaskan berbagai keuntungan yang dia dapat jika bekerja di perusahaan Wang Jin. Gaji tahunannya saja sudah besar sekali, belum lagi pembagian saham dan fasilitas yang Wang Jin janjikan setelah bergabung selama setahun, begitu juga kerja sama proyek dengan keuntungan besar yang memungkinkan Gu Qing Pei untuk menjalin hubungan dengan pejabat-pejabat tinggi. Selama dia menganggukkan kepala, karirnya akan melesat dengan cepat.
Tawaran ini seakan jadi tali penyelamat baginya sekarang.
Jika dia tidak kembali terjun ke dunia bisnis dengan tatapan matanya yang menyenangkan untuk dilihat orang, maka kesan terakhir yang orang lain miliki padanya adalah bahwa Gu Qing Pei merupakan orang homo bodoh yang dipaksa mengundurkan diri dari perusahaan Yuan Li Jiang setelah foto-foto pornonya disebarluaskan. Jika dia tidak bisa tinggal di Beijing, dia cuma bisa kembali ke kampung halamannya dan menjadi bahan tertawaan semua orang. Namun jika dia kembali menjadi asisten Wang Jin, paling buruk yang bisa terjadi, adalah orang akan menepuk pundaknya dan menghinanya dengan kalimat "Direktur Gu ternyata playboy juga ya.".
Kenyataan itu memang menyakitkan. Nasibnya kini bagaikan dia sedang terbang keatas dan terjun kebawah Neraka, kalau dipikir-pikir mengenai dua kenyataan tersebut, Gu Qing Pei jadi tidak punya pilihan.
Sekarang selain Wang Jin, tidak ada lagi yang memberinya kesempatan sebagus ini. Dan jika dia tidak mengambil kesempatan ini, dia akan jatuh pada krisis terbesar dalam hidupnya. Dia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa menahan. Apalagi kedua orang tuanya, berapa lama lagi mereka bisa menahan diri akibat kelakuan anaknya.
Tidak heran jika Wang Jin sudah memikirkan semua ini sebaik mungkin, jadi dia tidak gelisah sedikitpun meski harus menghabiskan waktu untuk merayu dan membujuk Gu Qing Pei. Karena Wang Jin sudah bisa menebak semua kemungkinan yang terjadi pada kehidupan Gu Qing Pei di masa mendatang.
Di saat bersamaan, ketika Gu Qing Pei masih tenggelam dengan segala usaha dan rayuan Wang Jin, dia juga merasa sangat ragu dengan keputusannya sendiri.
Berhari-hari dia melarikan diri, tidak peduli dengan beredarnya foto-foto tersebut, juga tidak peduli dengan bagaimana reaksi orang-orang, dan segala konsekuensi yang akan dia alami, karena dia sangat ketakutan. Namun keberadaan Wang Jin memaksanya untuk kembali pada kenyataan. Dia akhirnya sadar dan mulai bisa menenangkan diri untuk berpikir bahwa insiden yang menimpanya kini akan memberi kerugian yang serius pada dirinya, jauh lebih serius dari yang dia kira.
Dengan analisa baik-baik, dia pun menyimpulkan bahwa tidak ada jalan keluar lagi. Dia cuma bisa menerima tawaran Wang Jin atau kembali ke rumah orang tuanya layaknya anjing yang sedang berduka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)
Lãng mạnPenulis : Shui Qian Cheng Penerjemah Inggris : 1. ShaoYeLoveBL 2. Rosy0513 Penyunting Bahasa Inggris : Beloved_Sienna Sinopsis: Tepat di hari pertama kerja, Gu Qing Pei, seorang pengusaha elit yang terkenal han...