BAB 39

1K 125 7
                                    

Gu Qing Pei memenangkan pertandingan sebesar 200.000 Yuan. Wang Jin, sebesar 300.000 Yuan. Sehingga Wang Jin pun yang memesan tempat untuk makan bersama di restauran, dan mentraktir seluruh peserta pertandingan hari ini untuk berpesta seafood.

Yuan Yang ingin Gu Qing Pei segera pulang namun urung saat melihat Gu Qing Pei begitu semangat dan memulai berdiskusi membicarakan kerja sama proyek baru dengan Wang Jin. Kedua laki-laki ini tenggelam dalam percakapan panjang dan bahkan tidak memperhatikan keberadaan Yuan Yang sama sekali.

Yuan Yang merengut sepanjang sore. Semakin lama dia melihat Wang Jin, semakin dia menganggap bahwa senyum orang itu sangatlah kental dengan kemunafikan dan caranya memandang Gu Qing Pei, juga sama sekali tidak benar.

Wang Jin tanpa ragu menyentuh Gu Qing Pei dengan tangannya saat mereka bersulang waktu makan tadi. Toleransi alkohol Gu Qing Pei cukup tinggi. Ekspresi wajahnya tidak berubah bahkan setelah beberapa kali dia menenggak wine. Dan nampaknya Wang Jin-lah yang memiliki toleransi rendah terhadap alkohol, dia pun segera berhenti minum.

Gu Qing Pei mengajukan beberapa usulan-usulan proyek yang menjanjikan. Dia memang cukup berbakat dalam hal membujuk orang, berbicara tanpa henti sambil menjelaskan segala keuntungan dari proyek-proyek tersebut, membuat semua orang jadi terlena tiada henti. Yuan Yang sudah melihat beberapa informasi mengenai proyek-proyek itu sebelumnya, ada beberapa masalah perselisihan hak kepemilikan yang belum diselesaikan, namun saat Gu Qing Pei yang menjelaskan masalahnya, seakan masalah-masalah itu cuma kesalahpahaman biasa.

Dalam hal mempromosikan sesuatu, Gu Qing Pei memang tidak akan kalah dengan siapapun.

Setelah selesai makan, Yuan Yang beranjak ke mobil. Wang Jin menunggu dengan Gu Qing Pei di pintu masuk restauran.

Wang Jin mulai sedikit mabuk, entah itu disengaja atau tidak, dia bersandar pada tubuh Gu Qing Pei.

Gu Qing Pei sontak menyangganya dan tersenyum, "Ketua Wu, anda mudah sekali mabuk tapi masih mau menantang saya minum."

Wang Jin tersenyum dan melambaikan tangannya, "Salah saya......salah saya memang, saya tidak menyelidiki dulu kemampuan anda."

"Ketua Wang, mobil anda sudah siap, masuklah duluan."

"Tidak, tidak, saya akan menunggumu sampai masuk mobil duluan." Wang Jin memegang pinggang Gu Qing Pei pelan dan tersenyum kecil, "Direktur Gu, hari ini kita cukup bersenang-senang, baik saat main golf maupun saat makan, semua terasa menyenangkan. Kabari saya malam ini juga tentang semua informasi proyek yang anda jelaskan barusan. Akan saya pertimbangkan dengan seksama. Lain kali, anda akan saya undang untuk makan diluar sendirian."

"Kehormatan bagi saya bisa mengenal Direktur Wang. Saya juga merasa terhormat jika anda menganggap saya sedemikian tinggi. Tidak peduli seberapa sibuknya saya nanti, undangan Direktur Wang akan tetap saya penuhi. Setelah Direktur Wang mengecek informasi proyek tersebut, tolong kabari saya. Apapun yang masih tidak jelas, akan saya jelaskan kembali."

"Baguslah. Hei, Direktur Gu, mobil anda sudah siap."

Dari dalam mobil, Yuan Yang dapat melihat tangan Wang Jin berada di pinggang Gu Qing Pei, dirinya seketika terbakar oleh amarah. Dia lalu menginjakkan kakinya dengan kasar di pedal gas, suara deru gas mobil terdengar saat mobilnya mendekat dengan kecepatan yang mengerikan, lalu tiba-tiba berhenti tepat di depan kedua orang ini, membuat keduanya ketakutan setengah mati.

Yuan Yang turun dari mobil saat Gu Qing Pei berteriak marah, "Cara menyetir macam apa itu?!"

Raut wajah Wang Jin juga tidak begitu bagus. Setelah minum banyak alkohol, terprovokasi sedikit saja sudah terasa sensitif baginya. Dan saat mereka bermain golf tadi, dia juga sudah merasa terintimidasi oleh keberadaan Yuan Yang.

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang