BAB 37

1.2K 150 23
                                    

Gu Qing Pei tidak keluar rumah selama akhir pekan dan Yuan Yang juga tidak datang mengganggunya lagi.

Tubuhnya masih terasa pegal-pegal tidak nyaman sama sekali. Setelah bercinta terlalu lama, yang tersisa sekarang hanyalah waktu untuk mengembalikan seluruh energinya. Dan yang jelas dia tidak akan pernah mengakui kehebatan Yuan Yang, dia tahu bahwa kondisi fisiknya sekarang dibandingkan dengan Yuan Yang yang masih muda dan bertenaga, sangatlah berbeda.

Yuan Yang, bajingan kecil itu bagaikan monster buas di ranjang, stamina fisiknya sangatlah.....

Gu Qing Pei tidak ingin memikirkannya lagi. Semakin lama dia memikirkan, semakin tumpul pikirannya.

Dia lanjut mengerjakan kasus hukum di Kota XX melalui telepon. Pengacara yang menangani kasus ini berharap dia bisa datang ke Kota XX minggu depan untuk bertemu dengan para pimpinan dan mendesak mereka agar segera mengeluarkan Surat Pernyataan secepat mungkin, jaga-jaga kalau semakin ditunda malah akan menyebabkan masalah lagi.

Perusahaan yang berselisih dengan Perusahaan Gu Qing Pei ini berkata bahwa mereka memiliki dukungan kuat dari masyarakat setempat dan kemungkinan besar juga memiliki koneksi dengan beberapa organisasi-organisasi kriminal sehingga para pengacara pun cemas jika Surat Pernyataannya tidak segera diterbitkan, takut jika perusahaan lawan ini akan menangkap rumor tentang kekalahan kasus mereka dan membuat kekacauan sebelum Surat Pernyataan diterbitkan. Menunda-nunda hanya akan merugikan mereka saja.

Gu Qing Pei memikirkan kemungkinan tersebut dan memanggil Zhang Xia agar memesankan tiket pesawat untuknya.

Melihat bahwa tahun baru semakin dekat dan dia telah berada di perusahaannya yang sekarang ini selama tiga bulan, dia jadi semakin putus asa untuk membuktikan kehebatannya untuk membantu perusahaan memperoleh keuntungannya kembali, sembari membenarkan penilaian orang yang membayar gajinya selama ini.

Pada Senin pagi, dia mengira Yuan Yang tidak akan datang menjemput untuk berangkat kerja, makanya dia sengaja berangkat dua puluh menit lebih pagi menerjang kemacetan dengan naik taksi.

Namun saat dia turun dari apartemennya, Yuan Yang sudah berdiri menunggu. Gu Qing Pei tidak menyangka Yuan Yang akan datang sepagi ini.

Yuan Yang juga tidak menyangka kalau Gu Qing Pei akan turun dan bersiap berangkat kerja sepagi ini. Dia mengernyitkan alis saat melihat Gu Qing Pei, "Sialan, kamu sengaja mau berangkat pagi-pagi cuma demi menghindariku?" karena perselisihannya dengan Gu Qing Pei, Yuan Yang merasa tertekan selama dua hari. Selama dua hari itu dia selalu ingin pergi ke tempat Gu Qing Pei namun tidak pernah jadi.

Gu Qing Pei telah merendahkannya hingga membuatnya marah dan dadanya gemetaran.

Untungnya, dia, Yuan Yang, tidak akan berubah menjadi apa yang orang anggap tentangnya. Bagi Yuan Yang, Gu Qing Pei adalah miliknya. Tidak peduli seberapa keras Gu Qing Pei berusaha menghindar, namun kenyataan bahwa dia miliknya tidak akan pernah berubah.

Gu Qing Pei melirik kearahnya, "Aku tidak sebodoh itu." setelah berkata demikian, dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.

Setelah berada di dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi, Yuan Yang menolehkan kepalanya dan menatap Gu Qing Pei, "Jadi, kenapa kamu berangkat kerja pagi-pagi sekali?"

"Mau naik taksi."

Yuan Yang jadi marah, "Berarti benar kan kamu menghindariku?"

"Nggak, aku cuma mengira kalau kamu nggak akan datang menjemputku."

"Kok bisa aku sampai nggak datang menjemput, apa menurutmu aku takut padamu?"

Gu Qing Pei meliriknya sekilas, "Bicara denganmu memang melelahkan ya."

Musuhku Tersayang (terjemahan Beloved Enemy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang