Siapa yang Bego?

8.4K 949 99
                                    

Lusi mendatangi rumah Garseta. Mengeluh habis-habisan soal Viano yang sejak dua minggu ini sama sekali tidak mau diajak pergi dengannya.

"Tante tau nggak, sih?" keluhnya setelah asisten rumah tangga menyajikan teh. Duduk bersama di taman belakang bermandikan langit yang cerah, dia membahas hal yang membuat suasana hati Garseta memburuk. "Kemarin, pagi-pagi Lusi sengaja datang menemui Viano karena dia ditelepon susah."

"Lantas?"

"Dia malah mau pergi ke rumah mantan OG nggak waras itu!"

Menyesap minumannya, Garseta mendesah kecil setelah cangkir terlepas dari bibir.

"Lusi mau ajak dia pergi untuk makan siang bareng. Tapi ...." Tangannya terbuka lebar. "Viano tetap aja milih pergi dengan Nesta!"

Garseta mengepal tangan kuat, hatinya panas mendengar semua cerita Lusi. Tidak mau, dia tidak akan rela kalau kisah Aldi terulang lagi dengan Vano.

Lusi kembali bicara. "Tante tau nggak, sih, penyebab semua ini?"

"Siapa?" Garneta menatap lurus padanya.

"Raja." Satu nama yang membuat jantung wanita paruh baya di depannya terasa ditusuk belati.

"Raja yang bikin Viano makin akrab sama Nesta."

Seperti setitik api yang disiramkan bensin, terbakar amarah Garseta. Mata membeliak, wajah pun tampak memerah.

"Tante tau sendiri, 'kan, demi Raja Viano rela melakukan apa aja. Bahkan Viano nggak nurut lagi sama Tante gara-gara anak itu."

Mendadak tidak mampu berkata apa-apa Garseta. Dadanya terasa sesak dan sakit mengingat bahwa benar Viano kini tidak pernah lagi patuh padanya.

Dia lebih membela Raja.

"Karena Raja yang terus minta supaya dekat dengan Nesta, itu yang bikin Viano juga dekat dengan dia. Masalahnya ada di Raja, Tante." Kembali Lusi menekankan.

Tidak dapat berpikir, semuanya begitu berkecamuk dalam pikiran Garseta.

"Lama-lama Lusi nyerah, Tante. Lusi juga punya harga diri, kalau harus terus-terusan mengejar Viano, kayaknya udah cukup."

"Maksudnya?"

"Lusi tau, Tante sama mama bersahabat baik dan Lusi juga memang suka sama Viano dari dulu. Tapi, kalau kalau terus-terusan nggak dianggap kayak begini, capek. Banyak laki-laki yang mau dan Lusi malah buang-buang waktu untuk mengejar Viano."

Garseta menggeleng pelan. "Sabar sebentar, nanti Tante akan urus."

Entah, Lusi sekarang sudah tidak bisa begitu memercayai kata-kata Garseta.

Lusi benar, semua ini terjadi karena Raja. Sekarang, tinggal memikirkan bagaimana caranya supaya Viano dan raja tidak saling memengaruhi. Mereka harus dipisahkan.

"Kamu tau hari ini mereka ke mana?"

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Tante. Setap tanggal ini, dia akan pergi ke panti asuhan."

***

Hari itu tiba. Hari di mana Viano akan mengajak Nesta pergi keluar entah ke mana. Mudah-mudahan bukan mau ditinggal di hutan. Biar kawin sama Tarzan.

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang