Kita nggak akan pernah pacaran.
Kata-kata itu terus berputar di kepala Nesta. Pagi, siang, malam. Bikin sarapan tidak enak, makan siang tidak kenyang, tidur tidak nyenyak. Mana, tidak ada kejelasan maksud dari ucapan Viano.
Iya kalau misalnya tidak pacaran tapi tetapi langsung OTW ke KUA, boleh juga. Kalau cuma digantung-gantung kayak jemuran basah ... tragis amat.
"Ngelamun aja." Kevin menaruh sesuatu di atas meja kasir.
Nesta tersadar dan melihat ada yang menggoda di depan matanya.
"Apaan, nih?"
"Mie!" Ya sebenarnya sudah tidak dijelaskan juga, sudah tahu itu apa.
Kevin sudah menempelkan bokong di kursi. Terus dia ajak Nesta untuk duduk juga.
"Sini makan sama-sama, Nes."
"Beneran?" Nesta langsung ngibrit ditawari makan.
Sudah duduk di depan Kevin.
"Ini nggak apa, Vin, aku makan?" Masih ragu-ragu mau langsung santap.
"Toko lagi nggak terlalu rame juga. Nanti kalau ada yang beli tinggal layani."
Nesta mengembangkan senyuman. Senangnya, bisa kerja sama bos yang baik hati model Kevin gini.
Sikat deh, kalau begitu!
"Kaki kamu, udah sembuh, Nes?"
Nesta melihat kakinya sendiri, menggerak-gerakan sedikit sambil dirasa.
"Udah nggak. Kayaknya habis ini, bisa ikutan marathon lima puluh kilo."
"Gaya kamu!" Kevin mengerucutkan hidung. Dia masih ingat sama Nesta yang mengomel habis-habisan gara-gara disuruh lari keliling lapangan kampus yang tidak seberapa luasnya. Boro-boro mau marathon puluhan kilo.
"Nes?"
"Mmh?" Nesta masih asyik menyeruput kuah mie, ketika dipanggil.
Kevin menatap Nesta sebentar.
....
"Nggak jadi."
Nesta bisa saja mentertawakan Kevin yang tiba-tiba hilang kemampuan untuk bicara. Sebaliknya, Kevin hanya bisa mengulum senyum, sambil terus mengaduk-aduk mie.
"Vin!"
Kevin mengalihkan dari cup mie ke Nesta.
"Cowok tuh, kalau nggak mau punya hubungan serius dengan cewek biasanya gara-gara apa, ya?"
Kevin menggumam, cup mie instant yang tadi, dia taruh dulu di meja.
"Mungkin ada banyak pertimbangan."
"Contohnya?"
"Mmh, apa ya?" Kevin sedang memikirkan juga. "Mungkin, dia kurang suka dengan ceweknya, masih ragu, terhalang, atau mau jujur langsung nggak enak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant vs Crazy
PoetryCari duit tidak segampang yang ada di drama atau novel. Dalam dunia khayalan, perempuan bisa jadi 'barang mahal' yang diperjuangkan habis-habisan sama CEO atau jadi mujur dengan dinikahi paksa sama tuan muda tampan kaya raya. Dunia nyata tidak begi...