V. Rasanya Malas

399 51 8
                                    

(Catatan Author: seperti sebelumnya, part ini masih dalam hari yang sama dan waktu berbarengan dengan part II, III, dan IV)

Nabil yang kesal karna mendapat perlakuan tak mengenakan dari ucapan Melody dan sikap Gaby, dengan perasaan kesal turun dari lantai 3 kelasnya kembali menuju halaman sekolah. Ia tak tau harus melakukan apa di sini karna baru saja ia menghabiskan waktunya bersama Gaby sebelum kejadian tak mengenakkan terjadi saat mereka kembali ke kelas.

Nabil memang terlalu muda untuk menjadi murid kelas XII karna ketika ia SD terlalu cepat didaftarkan untuk sekolah. Karena usianya yang lebih muda inilah yang membuatnya lebih mudah terpancing emosi karna memang belum stabil seperti teman-teman seangkatannya. Biasanya Gaby pacarnya lah yang bisa membuatnya tenang, tapi jika kejadiannya seperti ini ia tak tau harus bagaimana.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Ruang Tari di mana ia tahu jika teman sekelas yang sudah ia anggap kakak sendiri sedang berada. Orang tersebut adalah Boby, yang ia tahu punya kebijaksanaan dalam menyelesaikan masalah.

Boby sendiri adalah pemimpin atau disebut kapten tim Dance SMA Eno 48 Jakarta, yang meskipun jadi satu-satunya anggota cowok tapi tak kalah soal dance dan justru jadi paling menonjol. Bahkan sejak tahun lalu ia sudah dipercaya menjadi kapten tim Dance meski masih terdapat anggota yang lebih senior dibanding dirinya. Di Ruang Tari ini lah ia sedang memimpin rekan-rekannya dalam persiapan seleksi regional kompetisi Dance antar SMA/SMK yang akan mulai digelar bulan depan.

"Acha, Ayana! Kebiasaan ya kalian! Kalo aku lagi ngomong itu dengerin!" tegur Boby kepada pasangan Ayana dan Acha yang memang sering asyik berdua.

"Apaan deh kak Boby, kita dengerin kakak kok." ucap Acha.

"Iya tau nih, lu kenapa sensi mulu deh sama gue." keluh Ayana.

"Gue gak pernah ngelarang ya kalian pacaran atau gimana, tapi gue gak suka kalo waktunya kita serius kalian malah heboh sendiri! Tolong hargai gue sebagai kapten grup ini, gue cuma mau yang terbaik buat kita, apalagi ini kompetisi terakhir kita Ay sebagai murid kelas XII." jelas Boby yang ditujukan kepada Ayana.

"Iya Bob gue ngerti kok." Ayana pun menyadari kesalahannya.

"Iya kak maafin kita." tambah Acha.

"Oke sekarang aku lanjutin ya." ucap Boby yang kali ini mendapat perhatian dari semuanya. "Yang kayak aku bilang barusan, ini kompetisi terakhir aku sama Ayana jadi kita pengen ngasih yang terbaik sebagai kenangan. Tahun lalu sekolah kita lolos ke kompetisi nasional dan masuk 10 besar, tahun ini aku mau kita lewati pencapaian tahun lalu."

"Siap kapten." ucap teman-teman Dance Project yang lain serentak.

"Buat Stefi sama Aurel, jangan takut ya walaupun ini kompetisi pertama kalian. Aku yakin sama kemampuan kalian, karna itu aku rekomendasiin kalian masuk tim. Aku juga dikasih tau Natalia kalo kalian tiap 2 hari sekali selalu latihan di jam istirahat sekolah, bagus aku suka semangat kalian." puji Boby.

"Iya makasih kak." ucap Stefi dan Aurel.

"Tapi mulai sekarang aku mau kalian ikutin porsi latihan yang udah aku susun bareng coach." Boby membagikan selebaran kepada rekan-rekannya. "Tiap sepulang sekolah kita bakal ada latihan, kalo misal hari itu kalian ga bisa komunikasikan ke aku atau ke coach langsung. Tolong jaga diri kalian dan tetep disiplin, aku ga mau waktu kita yang kurang dari sebulan ini malah ada yang cedera."

"Siap kapten." yang lain kembali menjawab secara serentak.

Boby pun kemudian menjelaskan beberapa poin latihan yang sudah coach susun. Program latihannya bukan sekadar menari saja, tapi meliputi melatih fisik, ekspresi, hingga melatih kekompakan dengan cara melakukan hal-hal menyenangkan bersama.

Cinta RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang