Jumat, 4 Juli
"Cuy lu beneran udah ngabarin mereka kan?" tanya Aurel.
"Udah kok dari minggu lalu gue hubungin Vany. Waktu kak Nadila gak bisa juga udah gue kabarin mereka, ganti jadwal hari ini." jelas Frans.
"Sorry ya, hari Minggu kemarin aku malah gak bisa." ucap Nadila yang beberapa hari ini sibuk karena apa yang menimpa Vino dan keluarganya.
"Santai aja Nad, kita semua ngerti kok lu ada apa." ucap Rona.
"Bener-bener hectic banget, mana kudu ngurus pindahan kamar kos juga pula." keluh Nadila. "Ini aja aku musti bener-bener susun prioritas."
Ya seperti itulah kehidupan, tidak akan hanya berputar pada seseorang atau suatu kejadian saja, kita harus benar-benar memilih mana yang selayaknya mendapat perhatian kita. Hidup tidak akan langsung berhenti meski kita sedang dalam keadaan kehilangan ataupun kesusahan, istilahnya life must go on.
"Eh ini beneran kan ya lu udah ngabarin?" ucap Aurel sekali lagi memastikan.
"Yaelah gak percayaan banget sih lu sama gue!" ucap Frans jengkel. "Lagian ini kan baru jam 10 kurang seperempat, kita janjian sama mereka jam 10, AUREL!!!"
"Iya ih santai aja Aurel, kan aku emang sengaja minta kita semua kumpul lebih dulu sebelum mereka. Kan jelek banget kalo kita yang ngajakin kumpul, tapi salah satu dari kita misal datang lebih telat dibanding mereka." ucap Nadila.
"Bener juga." ucap Aurel manggut-manggut.
Seperti biasa mereka berempat sedang kumpul di Kafe Idola, namun kali ini mereka tidak akan sendirian karena mereka sudah mengajak ketemuan seseorang, atau lebih tepatnya 3 orang.
Tidak sampai 5 menit, ketiga orang yang mereka tunggu ternyata sudah datang meski jam masih menunjukkan pukul 10 kurang 5 menit.
"Eh kita gak telat kan ya? Janjiannya jam 10 kan?" ucap salah seorang yang baru saja masuk tadi saat melihat ternyata sudah banyak orang.
"Enggak kok, kita emang sengaja nungguin." ucap Nadila sambil menghampiri dan mengulurkan tangannya. "Kenalin nama aku Nadila."
"Vany." ucap cewek bernama Gabriella Stevany ini sambil membalas uluran tangannya.
"Panggil aku Ume atau Ega kak." gantian cewek yang sedikit berlindung di balik tubuh Vany yang memperkenalkan diri.
"Keisya." ucap cewek yang terlihat lebih muda dibanding kedua teman yang lain.
Nadila kemudian menyalami Keisya. "Aku kagum sama kamu. Walaupun kamu masih SMP tapi main gitar kamu jauh lebih jago dari aku."
"Makasih kak." ucap Keisya sedikit malu-malu sudah dipuji seperti itu.
"Oke gak usah kebanyakan basa-basi ya, Frans udah jelasin kan kenapa kita minta kalian dateng ke sini?" tanya Nadila yang langsung dijawab anggukan kepala oleh ketiganya. "Kalo gitu langsung aja yuk."
Nadila kemudian mempersilahkan ketiganya untuk duduk di tempat yang mereka udah atur sebelumnya, untuk memulai diskusi hari ini.
"Lu ngapain sih?" ucap Vany risih saat mereka duduk dan Ume masih terlihat bersembungi di balik punggungnya.
"Gak usah takut, kita semua gak gigit kok." canda Frans.
"Tapi kalo dia sih emang sering gonggong tiba-tiba." ucap Aurel yang memang sering cari masalah sama Frans.
Namun ternyata Vany dan Ume tidak terlalu memperdulikan omongan Frans dan Aurel.
"Apaan, lu ngomong sendiri lah!" ucap Vany kepada Ume, yang langsung menggeleng malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
RomanceNadila, seorang siswi SMA asal Bogor rela pindah ke Jakarta supaya lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat dan juga musisi. Di SMA Eno 48 Jakarta inilah kisah barunya dimulai, bertemu dengan orang-orang baru yang mengajarkan d...