Sabtu, 29 Maret
"Ih kakak nyebelin!!" teriak Karen kepada Rachel.
"Ya lu yang cari gara-gara duluan!" ucap Rachel yang tak kalah ngotot.
"Kakak keluar sana! Gue males lihat lo!"
"Ada apa sih ini?" ucap Mama saat memasuki kamar kedua anaknya.
"Ini kakak nyebelin ma...." rengek Karen.
"Kakak, adiknya diapain lagi?" tanya Mama.
"Apaan enggak, Karen tuh yang cari gara-gara!" bantah Rachel.
"Udah deh, kalian ini kenapa berantem mulu sih." Ucap Mama berusaha menenangkan. "Kakak ngalah aja ya."
"Mama selalu aja gitu, gak pernah belain aku!" Rachel pun dengan kesal keluar kamarnya.
Sejujurnya ia sangat merasa jengkel terhadap adiknya itu karena ia yakin sekali jika kali ini ia sama sekali tidak bersalah. Lebih sebalnya lagi, Mamanya sama sekali tidak mau mendengar duduk permasalahannya terlebih dahulu dan memaksanya mengalah hanya karna statusnya sebagai kakak.
Karena merasa kesal, ia pun memutuskan untuk keluar rumah dan menuju kafe Idola untuk menenangkan diri agar tidak kesal lebih lanjut.
"Tumben nih Hel sendiri aja." sapa Rona saat melihat Rachel menghampiri meja konter.
"Lagi bete gue, biasalah abis berantem sama Karen. Namanya juga kakak adek."
"Oh gitu." Rona mengangguk. "Kenapa ga pergi sama yang lain?"
"Lidyo lagi pacaran, Vino gue samperin katanya mager, Sakti lagi ada job bareng Devil's Attack, Sonia ga ada yang nganter, Ivan ada acara keluarga." jelas Rachel. "Yaudah deh gue sendirian aja."
"Nanti kalo misal gue gak ada kerjaan, gue temenin deh." ucap Rona. "Sekarang lo mau pesen apa?"
"Capucinno aja deh sama hmmm kentang goreng juga boleh." ucap Rachel tanpa melihat menu karena sudah hafal.
"Oke Capucinno 1, kentang goreng 1." Rona pun mencatat pesanan Rachel. "Oke ditunggu ya."
Rona pun kembali ke tempatnya untuk menyiapkan pesanan Rachel.
Kafe di hari itu lumayan ramai karena memang malam minggu adalah waktu orang-orang untuk berkumpul bersama teman atau menghabiskan waktu bersama pacar. Saat pengunjung kafe sibuk dengan urusan masing-masing, di panggung yang terletak di sudut kafe sudah bersiap seorang cewek dengan gitar kesayangannya.
"Halo semua, gak nyangka ternyata aku balik lagi menemani malam minggu kalian." sapa Nadila, si gitaris kidal itu. "Di sini aku mau menambah keseruan kalian yang lagi kumpul sama temen atau menambah suasana romantis bagi kalian yang pacaran. Bagi yang jomblo dan sendirian, daripada iri mending tutup mata sambil dengerin aku nyanyi aja ya."
Terdengar beberapa suara tawa dari pengunjung kafe.
"Tanpa panjang lebar lagi karna pipi sama jidat aku udah lebar, sekarang aku mau membawakan lagu pertama yang akan menemani kalian malam ini. Selamat menikmati."
Nadila pun mulai memetik gitar dan menyanyikan lagu pertama yang akan ia nyanyikan malam ini.
"Oh iya, gue lupa kalo dia kerja di sini." batin Rachel sambil menikmati alunan musik yang dimainkan Nadila.
>><<
"Sendirian aja nih?" sapa Nadila ketika ia sudah menyelesaikan tugasnya menyanyikan beberapa lagu.
Rachel yang sedang fokus terhadap ponselnya pun terkaget. "Eh iya."
"Boleh duduk di sini?"
"Boleh lah." Rachel pun mempersilahkan Nadila duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
RomantizmNadila, seorang siswi SMA asal Bogor rela pindah ke Jakarta supaya lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat dan juga musisi. Di SMA Eno 48 Jakarta inilah kisah barunya dimulai, bertemu dengan orang-orang baru yang mengajarkan d...