XIII. Bunga Matahari

270 51 6
                                        

Sabtu, 5 April

"Ini gue suka design lo." ucap si cowok yang bernama Ivan. Ia sedang bernegosiasi bersama temannya soal rencananya membuka sebuah Distro pakaian.

"Makasih."

"Gak salah memang gue ngajak lo kerjasama, gambaran lo bagus semua. Design baju cowok sama cewek yang lo bikin, gue suka semua."

"Jadi lo bakal ambil?"

"Iya, gue bakal ambil semua. Ini bakal langsung gue kasih ke temen gue biar langsung secepatnya diproduksi. Makasih loh Yon."

"Justru gue yang makasih ke lo Van, karna udah ngajakin gue. Lumayan kan ternyata bakat gambar gue bisa tersalurkan."

"Gue gak nyangka ternyata lo bukan cuma jago gambar anime, tapi bisa design juga."

"Hehehe." ucap cewek bernama Yona ini. "Gue emang suka gambar, makanya nanti kalo udah lulus gue pengen daftar kuliah jurusan Design atau Arsitektur."

"Ya sementara lo kerjasama aja sama Distro gue, lumayan kan buat nambah uang jajan atau nabung buat kuliah nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya sementara lo kerjasama aja sama Distro gue, lumayan kan buat nambah uang jajan atau nabung buat kuliah nanti."

"Hehe iya."

"Eh btw minuman sama cemilannya bisa dimakan lo, jangan dianggurin doang. Udah gue bayar semua, santai aja."

Yona dan Ivan adalah teman seangkatan di SMA Eno 48 Jakarta yang sama-sama berada di kelas XI-I. Keberadaan mereka di Kafe Idola ini adalah membahas rencana Ivan untuk membuka Distro dan mengajak kerjasama Yona sebagai designer kaos-kaos yang akan diproduksi.

Saat Ivan kembali melihat design-design baju dan kaos yang dibikin oleh Yona, tiba-tiba matanya teralihkan saat mendengar pintu kafe terbuka. Terlihat Rachel, Vino, Nadila, dan Lidyo sama-sama memasuki kafe.

Dengan masuknya keempat orang itu, fokus Ivan menjadi terganggu karena berkali-kali ia melirik ke arah keempat orang itu. Terlebih lagi ia menjadi penasaran dengan sosok yang sebelumnya belum ia kenal.

"Eh Yon, ini gue bawa ya. Nanti gue kabari lebih lanjut."

"Oke Van."

"Lo mau balik sekalian atau masih mau di sini?"

Yona pun kemudian melihat jam tangannya. "Gue balik sekalian deh, ada janji juga gue."

"Ciee mau malem mingguan sama cowok lo ya? Siapa sih, kenalin lah."

"Apaan enggak!" bantah Yona.

"Hahaha ya santai dong."

"Udah yuk, balik aja."

Keduanya pun kemudian berjalan menuju pintu keluar, tentunya Ivan sengaja mampir ke meja tempat keempat orang yang tadi ia lihat.

"Halo Hel." sapa Ivan.

"Eh Ivan. Sejak kapan lo di sini?" ucap Rachel.

"Udah daritadi sih, gue tadi ngomongin bisnis sama Yona." Ivan mengarah pandangan ke Yona, yang hanya mengangguk.

Cinta RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang