Sabtu, 31 Mei
"Video udah beres kan?" ucap Fia mengecek kelengkapan video yang akan ditampilkan setelah penampilan ini.
"Udah kok, tadi juga udah gue cek juga." jawab Febi.
"Oke deh bagus, habis mereka selesai tampil nanti langsung siap-siap tampilin ya."
"Siap bos."
Hari ini adalah waktu diadakannya pensi liburan musim panas SMA Eno 48 Jakarta. Setelah 2 bulan persiapan, anak-anak kelas X saatnya menampilkan hasil kerja mereka. Bahkan mereka tidak main-main, yang tadinya hanya ditargetkan menampilkan pensi yang cuma beberapa jam, tapi mereka justru berani untuk mementaskan pertunjukan selama siang hingga malam hari. Padahal biasanya Pensi musim panas durasinya tidak terlalu lama dibandingkan Pensi akhir tahun yang jauh lebih meriah.
"Siapa sih ini nelfon gua." gumam Febi saat merasakan ponselnya bergetar.
Incoming call...
Rifalay
"Kangen ya lu sama gua?" ucap Febi saat menjawab panggilan telefon itu.
"Dih najis." bantah Rifa.
"Terus kenapa nelfon gua segala?"
"Ada yang nyariin lu."
"Ya kenapa nelfon, kan pake HT aja bisa." ucap Febi. Memang hampir seluruh panitia terutama sie acara seperti mereka berdua dilengkapi dengan Handy Talkie untuk memudahkan komunikasi.
"Bukan panitia yang cariin lu."
"Terus siapa?"
"Kagak tau, lupa nanya nama tadi."
"Dih dasar aneh lu."
"Ya gue kan sibuk tadiii, langsung gue tinggal." Rifa mengeles. "Tapi tadi sih gue sempet lihat cewek itu ngobrol sama kak Vino, terus kakak lo juga yang nyuruh gue cariin lu."
"Dia ngobrol sama kakak gue? Siapa sih? Emang lu kagak kenal?"
"Kagak, gue gak pernah lihat dia."
"Sahabat macam apa sih lu! Kalo kakak gua kenal, lu harusnya kenal lah."
"Yeee males banget kudu tau semua orang yang lu kenal."
"Hahahaha."
"Dah lu mending nemuin dia gih, kasian kalo nunggu."
"Di mana?"
"Di Gedung A. Buruan ke sini."
"Oke nanti deh, gue beres ini bakal ke sono."
"Udah lo ke sana aja, biar gue yang urus ini." ucap Ara yang tanpa sengaja mendengar.
"Seriusan?" ucap Febi memastikan.
"Iya cuma tinggal play video doang mah gua juga bisa, lagian kita udah cek juga kan tadi?"
"Makasih Arassooooo." Febi pun meninggalkan backstage menuju ke Gedung A sekolah ini.
Saat berjalan, Febi menebak-nebak siapa gerangan yang mencarinya itu. Jika memang kakaknya kenal, berarti kemungkinan itu adalah saudaranya. Namun jika itu saudaranya, kenapa mencarinya ke sekolah bukannya di rumah? Ia benar-benar tidak ada bayangan siapa orang yang mencarinya tersebut.
Saat Febi sudah sampai di Gedung A, ia mencari sosok Rifa namun sepertinya sahabatnya itu sedang kembali bertugas. Ia pun kemudian mengedarkan pandangan mencari sosok yang sekiranya ia kenal, dan matanya terhenti pada sesosok gadis yang berdiri sendirian. Febi tak percaya dengan apa yang ia lihat, dan setelah memastikan tidak ada yang salah dari matanya, ia langsung berlari menuju ke sosok itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
RomansaNadila, seorang siswi SMA asal Bogor rela pindah ke Jakarta supaya lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat dan juga musisi. Di SMA Eno 48 Jakarta inilah kisah barunya dimulai, bertemu dengan orang-orang baru yang mengajarkan d...