Selasa, 10 Juni
Akhirnya setelah menaiki KRL yang cukup sepi serta dilanjut dari stasiun menaiki ojek, Nadila sampai juga di rumahnya di Bogor. Namun ia sedikit terkejut kala di pagar depan rumahnya terpampang papan dengan tulisan:
DIJUAL / DISEWAKAN
HUBUNGI JUWITA
08423243427
"Sejak kapan ini?" batin Nadila sambil terus memandangi papan yang ada di pagar rumahnya itu. 2 Minggu lalu saat ia terakhir pulang, tidak ada tanda seperti ini.
Nadila pun kemudian berjalan masuk menuju rumahnya dan mengetuk pintunya. Namun berkali-kali ia mengetuk, tidak ada jawaban dari dalam.
"Apa Mamah lagi di rumah Teteh ya?"
Tanpa berlama-lama, Nadila pun beranjak meninggalkan rumah tersebut dan berjalan menuju rumah Tetehnya yang tidak terlalu jauh jaraknya.
Setelah 10 menit berjalan kaki, ia pun sampai juga.
"Assalamualaikum." ucap Nadila yang langsung memasuki rumah karena pintunya tidak ditutup.
Mendengar suara Nadila, keponakan satu-satunya yang bernama Jendra pun langsung berlari memeluknya.
"Buccciiiiiiillllll." ucap bocah yang baru berumur 3 tahun ini.
"Halooo mas Jendra." sapa Nadila. Setelah mengetahui jika Kakaknya sedang hamil, mereka memang mulai membiasakan untuk menyapa Jendra dengan sebutan 'mas'.
"Aku kangen Bucil. Bucil juga nginep di sini kan?"
"Oh berarti Mama bener nginep di sini." batin Nadila. "Iya Jendra, Bucil nginep tapi paling cuma sebentar."
"Yeeeesss asyiiiikkkk, bisa main sama Bucciiiilll. Akhir-akhir ini Mimi lagi di kamar terus, aku jadi ga ada temen main."
"Teteh sakit lagi?" batin Nadila.
Mendengar keributan di depan rumah membuat Mama Juwita pun beranjak dari ruangan dapur.
"Alhamdulillah kamu udah nyampe neng." ucapnya.
Nadila kemudian menghampiri mamanya dan mencium tangannya.
"Tadi kata Jendra, Teteh sakit lagi ya Mah? Terus tadi aku ke rumah kok ada tulisan dijual atau disewakan sih? Maksudnya apa mah?"
"Kamu taruh barang kamu, terus mandi sama sarapan dulu. Mama barusan udah masakin buat kamu." ucap Mama Juwita mencoba untuk tersenyum.
"Mah....?" Nadila memandang Mamanya yang masih berusaha untuk tersenyum, tapi justru terlihat canggung dan jelas nampak sekali ada yang ia sembunyikan.
Tanpa membantah lagi, Nadila pun meletakkan barangnya di kamar tamu dan kemudian bergegas untuk mandi. Namun tentu saja ia terus kepikiran dengan apa yang sedang disembunyikan oleh mamanya.
Saat selesai sarapan, ia pun kemudian menghampiri Mama Juwita yang sedang menemani Jendra menggambar.
"Mah sebenernya ada apa sih ini, kenapa Mama minta neng pulang?" tanya Nadila tanpa basa-basi lagi karena sedari tadi ia terus kepikiran.
Mama Juwita memandang Nadila sejenak dan kemudian berpaling kepada Jendra. "Mas Jendra gambarnya lanjutin di kamar aja ya, sekalian jagain Mimi."
Jendra mengangguk dan langsung membenahi barang-barangnya dan membawanya menuju kamar.
"Teteh sakit lagi mah?" tanya Nadila yang mulai khawatir.
"Sini neng, duduk dulu." Mama Juwita mempersilahkan Nadila untuk duduk di sampingnya. "Jadi gini, Teteh kamu memang lagi sakit."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
RomanceNadila, seorang siswi SMA asal Bogor rela pindah ke Jakarta supaya lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat dan juga musisi. Di SMA Eno 48 Jakarta inilah kisah barunya dimulai, bertemu dengan orang-orang baru yang mengajarkan d...