Jumat, 17 Oktober
Di saat yang lain sedang menikmati makan siang mereka di kantin sekolah ini, Dyo hanya duduk termenung sambil mengaduk-aduk makanan yang ada di depannya.
Shani yang melihat hal ini pun penasaran ada apa gerangan yang terjadi kepada kakak kelasnya ini. Ia pun kemudian menyenggol lengan Vino dan memberikan kode seolah bertanya ada apa dengan Dyo.
Vino yang mengerti maksud Shani pun hanya bersikap acuh saja seperti tidak terlalu memperdulikan.
"Udah biarin aja, ini anak lagi tantrum dari pagi tadi." ucapnya.
Tentu jawaban Vino itu tidak memuaskan Shani yang memang memiliki sifat kepedulian tinggi.
"Kak Dyo kenapa? Kok makanannya cuma diaduk-aduk gitu? Lagi sakit?"
Dyo yang sebenarnya benar-benar malas pun tidak bisa begitu saja mengacuhkan Shani.
"Lagi gak mood aja Shan." ucapnya singkat lalu mendorong makanannya menjauh.
"Paling juga meriang." ucap Rachel.
"Yaudah ke UKS dulu yuk, atau mau ganti makanan yang anget?" ucap Nadila.
"Bukan gitu Nad. Dyo itu lagi meriang, merindukan kasih sayang." ucap Rachel sambil terkekeh. "Liat kan lu sama gua, Vino sama Shani, sedangkan dia sendirian."
"Oalah, kirain sakit beneran." ucap Nadila sambil manggut-manggut.
"Emang kak Melody ke mana? Gak masuk?" tanya Shani.
"Perasaan tadi pagi gue liat lu berangkat bareng teh Mel deh Yo." timpal Vino.
"Iya dia ada kok, sekarang ada di perpus....kayaknya." ucap Dyo.
"Yaudah samperin lah, kenapa gak ada inisiatif banget sih!" ledek Vino. "Atau jangan-jangan tadi pagi lo ada masalah sama dia makanya lo tantrum gini?"
"Bukan gitu!" ucap Dyo mendengus. "Mulai hari ini dia mau fokus buat ujian, jadi bakal jarang bareng."
"Oalah.... bener juga kelas XII kan 2 minggu lagi ujian."
"Yaudah sih cuma 2 minggu kan paling, kayak bakal gak ketemu 5 tahun aja deh." cibir Rachel.
"Atau kamu nemenin teh Mel belajar aja sekarang." usul Nadila.
"Gue gak mau ganggu dia, karna gue gak bisa jamin bakalan diem doang selama nemenin dia." ucap Dyo. "Sebenernya gue gak masalah kalo cuma sampe dia ujian, toh demi kebaikan dia gue rela."
"Lah terus lo lemes kek kapas gini." ledek Vino.
"Masalahnya......." Dyo ingin bercerita tapi juga enggan bercerita. Bingung kan bacanya? Sama kayak Dyo yang saat ini sedang kebingungan.
"Masalahnya apa? Kalo cerita jangan setengah-setengah elah!" tegur Rachel.
"Masalahnya setelah lulus, dia mau kuliah di Bandung."
Sebenarnya Dyo sudah mengetahui ini sejak lama, karena Melody memang sudah bercerita. Namun makin dekat dengan waktunya, membuat Dyo malah makin tidak rela.
"Lo takut LDR makanya lo tantrum sedari pagi?" tanya Vino memastikan.
Dyo hanya terdiam dan mendekap tangannya di depan dadanya.
"Ah elah jadi cowok lembek amat dah heran." ledek Rachel.
"Halah lo juga waktu ada masalah sama Nadila juga gini Hel. Sama-sama bucin karna cinta gak usah ngeledek dah." sindir Vino.
"Ya gue kan cewek, jadi wajar dong wleee." ucap Rachel sambil terkekeh.
"Kak Dyo udah ngomongin ini sama teh Mel?" tanya Shani yang menyadari muka Dyo makin bete.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
Storie d'amoreNadila, seorang siswi SMA asal Bogor rela pindah ke Jakarta supaya lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat dan juga musisi. Di SMA Eno 48 Jakarta inilah kisah barunya dimulai, bertemu dengan orang-orang baru yang mengajarkan d...