XXII. Only Today

215 30 18
                                    

Sabtu, 3 Mei

Suara nada pesan singkat mengalihkan perhatian Gaby yang sudah berganti memakai piyama dan bersiap untuk tidur. Seharian ini ia sudah menghabiskan waktu bersama Nabil pacarnya, dan ia sudah cukup lelah dan tentunya dalam keadaan bahagia.

Namun entah kenapa nada pesan singkat itu menggangu perhatiannya, padahal Gaby ini sudah dikenal akan membalas pesan singkat dalam jangka waktu yang teramat lama. Bahkan bisa saja pesan singkat yang masuk, baru akan dibaca dan dibalas Gaby beberapa hari setelahnya.

Keputusannya untuk langsung membuka pesan singkat itu adalah sebuah keputusan yang tepat, karena itu adalah sebuah pesan dari seseorang yang lebih dari 4 minggu ini tidak ada kabar dan selalu ia cari. Dengan cekatan, Gaby langsung membalas pesan tersebut.

Della

Mlm ka Gaby

Bsk bs ktm g?

Astagaaaa Della akhirnya

Kamu kenapa sih?

Marah sama aku?

Nnt ak jlsin wkt ktemuan

Bsk bs ktm g stlh gereja?

Kenapa gak sekarang aja kamu ke rumah?

G enk, udh mlm

Yaudah deh besok aku bisa kok

Y

----------

Gaby tersenyum membaca balasan Della itu. Jika ini adalah orang lain, mungkin terkesan marah karena tulisannya disingkat. Namun ini Della, yang memang sering menyingkat tulisan dalam pesan singkatnya.

Perasaan Gaby bertambah senang lantaran akhirnya ia akan bertemu kembali dengan sahabatnya setelah sahabatnya itu menghindarinya dalam beberapa minggu terakhir. Hal yang lebih penting adalah besok ia bisa menanyakan kenapa Della bersikap demikian dalam 4 minggu terakhir.

Sementara itu, Della sendiri merasa gugup karena ia harus menceritakan hal yang sesungguhnya. Sebenarnya ia sendiri belum siap, dan kalaupun menunggu lebih lama pun ia tidak akan pernah siap. Namun ini adalah sebuah hal yang harus ia lakukan, karena Gaby memang begitu berarti bagi dirinya.

Minggu, 4 Mei

Suara deburan ombak memberikan sensasi yang menenangkan di hati. 2 orang perempuan sedang duduk berdua, menikmati suasana pantai yang cukup sepi sore itu. Seperti janji kemarin, Della dan Gaby akhirnya pergi berdua setelah beribadah.

"Udah lama ya La kita gak jalan berdua gini." ucap Gaby sambil menatap matahari yang hampir tenggelam di kejauhan.

Della hanya terdiam, ikut memandang Matahari yang mengeluarkan cahaya senja yang indah dan menenangkan, tak salah memang ini menjadi sebuah pemandangan yang menjadi favorit bagi beberapa orang.

"Lala kenapa sih daritadi kok diem aja? Masih marah sama aku?" Gaby memandang Della dengan perasaan khawatir.

"Eh, aku gak pernah marah kok sama kak Gaby." ucap Della terkaget. Ia tidak menyangka jika sikapnya selama ini justru membuat Gaby merasa bersalah.

"Terus kenapa? Aku tau loh kalo Lala ngehindarin aku terus akhir-akhir ini, dan itu bikin aku sedih tau gak....!"

"Maaf ya kak." ucap Della lirih.

Della memandang di sepanjang garis pantai, dan menemukan sepasang kekasih sedang bercanda ditemani deburan ombak. Perasaan sedih terpancar dari muka Della ketika melihat pemandangan itu.

Cinta RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang