Guilty

21.1K 1K 53
                                    

Selamat membaca...



"Yaa Tuhan, aku mohon selamatkan Lauren.. berikan aku kesempatan agar aku bisa menebus segala kesalahanku padanya.. Aku mohon Tuhan jangan ambil Lauren dari ku.."

Bella terisak dalam doanya dalam sambil menatap pilu pada sahabatnya yang kini terbaring koma dihadapannya, setelah menjalani operasi dan juga mengalami keguguran di tambah kehilangan banyak darah membuat kondisi Lauren memburuk, bahkan saat ini berbagai selang terpasang di tubuh mungil Lauren sebagai alat penopang hidupnya.

Bella merasa jika Tuhan begitu kejam pada Lauren, kenapa Tuhan mengambil anak yang dikandung sahabatnya. Bella tidak dapat membayangkan betapa hancurnya perasaan Lauren ketika dia sadar nanti dan mendapati kenyataan jika anak yang dia dambakan itu tidak lagi ada dalam rahimnya.

Namun Bella menepis pikirannya itu, dia kemudian memohon ampunan pada Tuhan karena berpikir demikian. Bella yakin akan rencana indah Tuhan untuk setiap umatnya. Dan Bella berharap Tuhan akan memberikan pelangi kebahagiaan untuk Lauren sahabatnya setelah semua mimpi buruk yang dia lewati ini.

Bella menggenggam lengan Lauren yang kurus dan terlihat pucat itu, hatinya hancur melihat sahabatnya itu. Bella menatap lengan Lauren, lengan yang dulunya selalu kuat menggenggam lengannya dan memberikan kekuatan pada dirinya kini justru lemah dan tak berdaya.

Air mata Bella masih terus membasahi pipinya ketika mengingat betapa sulitnya kehidupan Lauren selama ini, bahkan sampai terakhir pun Bella menjadi orang yang tidak tahu apa-apa tentang sahabatnya dan itu membuat Bella merasa sangat bersalah.

Sudah hampir satu minggu ini Lauren tidak kunjung sadarkan diri, dokter mengatakan jika Lauren hampir saja meninggal kehabisan darah namun berkat pertolongan Matthew nyawa Lauren bisa di selamatkan.

Kondisinya belum memperlihatkan kemajuan yang berarti, dokter mengatakan jika ini mungkin berkaitan dengan kondisi psikisnya, bisa saja penyebab Lauren tidak kunjung sadar karena dirinya mempunyai trauma atau kejadian buruk yang membuatnya tidak ingin bangun kembali dan semua itu di kendalikan oleh alam bawah sadarnya.

Dokter juga mengatakan jika sebaiknya orang yang mengunjunginya harus sering mengajaknya berbicara, menyemangati dan menceritakan kembali segala kenangan-kenangan indahnya, sehingga alam bawah sadarnya merspon dan menginstruksikan pikiran dan tubuhnya untuk sadar kembali.

"Kau harus bangun Lau, apa kau tidak merindukan aku ?... apa kau juga tidak merindukan putramu..?!"

"Kau tahu, putramu beberapa kali mengunjungimu, dia membawakan mu bunga yang cantik.. "

"Dan aku baru pertama kali bertemu dengannya, Masson dia anak yang sangat tampan dan pintar.. kau adalah ibu yang sangat beruntung karena memiliki anak selucu dia.." seutas senyuman terbit dibibir Bella ketika dia mengingat Masson putra Lauren yang begitu mengemaskan.

"Aku tahu, kau mendengar semua kata-kata ku..!"

"Apa kau tidak lelah terus tertidur, jika kau tidak kunjung bangun maka kau akan melewatkan musim dingin kali ini.. kau ingat bukan kita sangat menyukai musim dingin.."

"Kita akan menghabiskan sepanjang malam yang bersalju dengan menikmati secangkir coklat panas sambil melihat pemandangan malam kota dari jendela apartemen mu..!"

"Lihatlah salju sudah mulai turun di luar sana..." Sambil masih menggenggam lengan Lauren, Bella menatap ke luar jendela, butiran kristal putih berjatuhan dari langit dan sudah mulai memenuhi udara di luar sana.

"Saljunya sangat indah Lau,kau harus bangun dan melihatnya...!"

"Aku sangat merindukan hal-hal yang selalu kita lakukan bersama Lau.." Bella kembali merasa sedih 

My Hot Curvy Secretary [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang