Selamat membaca...
Robert dan Bella masih terjebak dalam ruangan itu, hampir empat jam sudah mereka terkurung dalam ruangan gelap dan belum ada tanda-tanda jika akan ada orang yang akan datang dan mengeluarkan mereka.
Berkali-kali Robert mengangkat ponselnya agar dapat menjangkau sinyal, namun selalu tidak berhasil, nampaknya dinding ruangan ini terlalu tebal sehingga sulit sekali menjangkau sinyal.
Sementara itu Bella sekalipun tidak pernah mau melepaskan pelukannya pada Robert, entah sadar atau tidak namun pelukan Bella pada Robert malah semakin erat, dia sangat takut jika Robert akan meninggalkannya di sana sendirian. Bahkan saat Robert beranjak untuk menjangkau sinyal Bella tidak lepas menautkan tangannya pada Robert dan membuat Robert semakin ingin berlama-lama terjebak bersama Bella karena dalam pikirannya kapan lagi Bella akan mau sedekat ini dengannya.
"Kau mau kemana lagi..?" tanya Bella dengan cemas.
"Bella tenanglah aku hanya akan mencari sinyal, aku tidak akan kemana-mana dan meninggalkanmu.. jangan takut..!"
"Tidak.. aku ikut, aku takut di sini gelap..."
"Ada aku kau tidak perlu takut..!" Robert mendekap tubuh Bella
Semakin lama mereka terjebak sepertinya usaha mereka belum mendapatkan hasil untuk bisa menghubungi seseorang di luar sana untuk meminta pertolongan. Akhirnya Robert dan Bella hanya terduduk diam sambil mengandalkan cahaya dari ponsel Robert yang juga semakin lama semakin berkurang dayanya
Kini Bella sudah melepaskan pelukannya pada Robert hanya saja gadis itu masih menarik sedikit lengan kemeja Robert dengan ujung jarinya sambil tertunduk dan tidak berbicara sedikit pun.
Robert dari tadi hanya memandangi Bella yang diterangi sinar lampu dari ponselnya, perasaannya sangat cemas jika gadis itu akan kembali menangis ketakutan.
"Apa kau sudah lebih tenang..?" Tanya Robert.
Bella hanya menganggukan kepalanya pelan.
"Aku janji akan membawamu keluar dari sini..!" Robert mengenggam tangan Bella dengan erat berusaha membuatnya nyaman.
Namun tidak ada jawaban apapun dari mulut Bella, dia hanya lebih banyak terdiam sampai akhirnya sebuah kalimat terucap dari bibirnya.
"Aku takut, ini mengingatkan ku saat aku terkurung di ruang atap sekolah.. sangat gelap, dan tidak ada siapapun yang datang.."
Robert hanya terdiam, sakali lagi dia menyadari betapa dirinya sangat dalam telah meninggalkan kenangan buruk pada diri Bella. Hanya penyesalan lah yang sekarang ini memenuhi dirinya, namun dia sudah bertekad akan menghapus semua kenangan buruk itu dengan mengantikanya dengan ke kebahagiaan untuk Bella.
"Maafkan aku... Sungguh aku menyesal pernah berbuat semua itu padamu Bella.." Robert mengangkat dagu gadis itu, menatap manik Bella diantara remang cahaya, sungguh sangat indah bagi ya Kilauan mata itu seolah sanggup menghipnotis dirinya.
"Aku berjanji, akan menghapus semua kenangan buruk itu dan menggantinya dengan semua hal yang indah .... Maka dari itu baku mohon beri aku kesempatan Bella, aku sungguh telah jatuh cinta pada mu.."
Bella menatap balik kedalam mata Robert dia mencari jika ada kebohongan di dalamnya, tapi rasanya apa yang dikatakan pria itu adalah kejujuran, lalu sekarang Bella mulai bimbang apakah dia harus memaafkan dan memberi kesempatan pada Robert untuk membiarkan pria itu mencintainya, karena jujur perasaan yang dulu pernah ada di hatinya tidak pernah benar-benar hilang walaupun Robert selalu menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Curvy Secretary [ END ]
RomansaSebelum membaca jangan lupa untuk follow akun authornya yaa.. 21+ Bella Martinez seorang gadis yang memiliki badan Curvy menjadi sekertaris untuk direktur baru di perusahaannya, direktur barunya itu tidak lain adalah kakak kelasnya ketika sekolah du...